Seorang warga Palestina tewas ditembak pasukan Israel dalam bentrokan di wilayah Tepi Barat pada hari Jumat (10/12) waktu setempat.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (11/12/2021), Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan dalam sebuah pernyataan, pria itu menderita luka tembak di kepala selama bentrokan dengan pasukan Israel di desa Beita. Dia meninggal karena luka-lukanya di sebuah rumah sakit di kota Nablus.
Beita kerap dilanda aksi demonstrasi untuk menentang perluasan permukiman Yahudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Militer Israel mengatakan "mengetahui" laporan kematian seorang warga Palestina dalam insiden itu, menambahkan bahwa "kerusuhan telah terjadi di daerah pos terdepan Givat Eviatar, selatan Nablus".
"Selama kerusuhan, ratusan warga Palestina melemparkan ban dan batu yang terbakar ke Pasukan Pertahanan Israel dan pasukan Polisi Perbatasan Israel, yang menanggapi dengan cara membubarkan kerusuhan untuk memulihkan ketertiban," demikian pernyataan dari militer Israel.
Tidak termasuk Yerusalem timur yang dicaplok, sekitar 475.000 pemukim Israel tinggal di komunitas yang dibentengi di Tepi Barat, yang merupakan rumah bagi lebih dari 2,8 juta warga Palestina.
Orang-orang Palestina memandang Tepi Barat, yang direbut Israel dalam Perang Enam Hari tahun 1967, sebagai bagian dari negara masa depan mereka.
Sementara warga Israel garis keras, termasuk Perdana Menteri Naftali Bennett, mengatakan Tepi Barat adalah jantung sejarah Yahudi.