Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid, mengakui telah terjadi penularan varian baru virus Corona (COVID-19), Omicron, di tengah-tengah masyarakat. Lebih dari 300 kasus varian Omicron kini teridentifikasi di seluruh wilayah Inggris, termasuk di Skotlandia dan Wales.
Namun, seperti dilansir Reuters, Selasa (7/12/2021), Javid menyatakan masih terlalu dini untuk menyatakan apakah penularan lokal varian Omicron ini akan menghambat Inggris menuju pemulihan.
Membela penerapan aturan yang lebih ketat untuk memperlambat penyebaran Corona, Javid menuturkan kepada parlemen Inggris bahwa pemerintah 'tidak membiarkan peluang apapun' sementara para ilmuwan masih menganalisis varian Omicron, yang pertama teridentifikasi di Afrika Selatan bulan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dituturkan Javid bahwa total 336 kasus varian Omicron kini terkonfirmasi di wilayah Inggris Raya. Angka itu terdiri atas 261 kasus varian Omicron di Inggris, 71 kasus di Skotlandia dan empat kasus lainnya di Wales.
"Ini mencakup kasus-kasus yang tidak terkait dengan perjalanan internasional, jadi kita bisa menyimpulkan bahwa sekarang ada penularan masyarakat di berbagai wilayah Inggris," ungkapnya.
Pada Senin (6/12) waktu setempat, Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, menyatakan tidak ada pembatasan lebih lanjut yang kini diperlukan untuk menghadapi varian Omicron, namun menolak untuk mengesampingkan penerapan langkah-langkah lanjutan sebelum Natal.
Otoritas Inggris telah mengumumkan bahwa seluruh kedatangan internasional memerlukan hasil tes Corona yang diambil sebelum keberangkatan.
Simak Video 'Gegara Omicron, Pelancong dari Nigeria Dilarang Masuk Inggris':
Sedangkan kedatangan dari Nigeria, Afrika Selatan dan sembilan negara Afrika lainnya diwajibkan menjalani karantina di hotel-hotel yang ditetapkan demi menghambat penyebaran varian Omicron.
Javid menambahkan bahwa jumlah kamar hotel yang disediakan untuk karantina pelancong internasional akan ditambah dua kali lipat pada pekan ini, dan pemerintah 'tengah meningkatkan kapasitas ini secepat mungkin'.
Ditambahkan Javid bahwa pada saat ini, pemerintah Inggris tidak bisa 'mengatakan dengan pasti' apakah varian Omicron akan tahan terhadap vaksin Corona, atau apakah akan memicu penyakit yang lebih parah.