Strategi baru itu disebut akan dibangun 'di atas visi bersama untuk wilayah yang bebas, terbuka, saling terhubung, tangguh dan aman'.
Diplomat top AS untuk Asia Timur, Daniel Kritenbrink, menuturkan pekan lalu di Thailand bahwa AS tidak meminta sekutu-sekutunya untuk memilih antara pihaknya dan China, namun mempromosikan visi bersama untuk tatanan berbasis aturan 'di mana negara-negara besar tidak mem-bully yang lemah'.
Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, juga mengunjungi kawasan Asia Tenggara pada pertengahan November untuk mempromosikan hubungan ekonomi.
Baca juga: AS Bersumpah Akan Cegah Rusia Invasi Ukraina |
(nvc/ita)