Otoritas Palestina mengirimkan 100 sampel virus Corona (COVID-19) ke sebuah rumah sakit Israel untuk diuji lebih lanjut terkait varian baru Omicron.
Seperti dilansir Xinhua News Agency, Senin (6/12/2021), Menteri Kesehatan Palestina, Mai al-Kaila, menuturkan kepada radio setempat, Voice of Palestine, bahwa otoritas Palestina di Tepi Barat tidak memiliki laboratorium untuk menguji varian Omicron, yang tengah memicu kekhawatiran global.
Oleh karena itu, sebut Al-Kaila, sampel-sampel Corona dari Palestina dikirimkan ke Rumah Sakit Tel Hashomer di Tel Aviv untuk diuji lebih lanjut terkait varian Omicron.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan ada setidaknya 100 sampel Corona yang dikirimkan ke Israel. Mayoritas sampel itu berasal dari warga Palestina yang baru-baru ini pulang dari perjalanan di luar negeri.
Sejauh ini, belum ada kasus varian Omicron yang terdeteksi wilayah Palestina. "Setiap infeksi varian baru akan diumumkan ke media," tegas Al-Kaila.
Lebih lanjut, Al-Kaila menyerukan kepada warga Palestina di wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk segera divaksinasi Corona.
"Ini akan menjadikan kekebalan mereka lebih kuat terhadap varian tersebut," ucapnya.
Pada Minggu (5/12) waktu setempat, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan 275 kasus baru Corona dengan tiga tambahan kematian dalam 24 jam terakhir.
Otoritas Palestina, mulai Sabtu (4/12) waktu setempat, memutuskan untuk memberlakukan langkah-langkah baru di titik perlintasan dan terminal di Tepi Barat maupun Jalur Gaza untuk memerangi varian Omicron.
Simak juga video 'Peneliti Berlomba-lomba Kalahkan Varian Omicron':