Rusia Disebut Rencanakan Serangan ke Ukraina dengan Ratusan Ribu Tentara

Rusia Disebut Rencanakan Serangan ke Ukraina dengan Ratusan Ribu Tentara

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 04 Des 2021 13:01 WIB
Ukraina Gelar Latihan Militer di Tengah Ketegangan dengan Rusia
Ilustrasi -- Ukraina gelar latihan militer di tengah ketegangan dengan Rusia (dok. DW News)
Washington DC -

Laporan media terkemuka Amerika Serikat (AS), The Washington Post, menyebut Rusia tengah mengatur serangan multi-front ke Ukraina yang melibatkan ratusan ribu tentara sesegera mungkin pada tahun depan.

Ukraina sebelumnya memperingatkan bahwa serangan skala besar mungkin tengah direncanakan Rusia untuk bulan depan. Demikian seperti dilansir AFP, Sabtu (4/12/2021).

"(Rencana Moskow) Melibatkan pergerakan ekstensif 100 batalion kelompok taktis dengan perkiraan 175.000 personel, beserta dengan armor, artileri dan perlengkapan," sebut seorang pejabat pemerintahan AS yang enggan disebut namanya kepada The Washington Post.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Pentagon menuturkan kepada AFP bahwa pihaknya tidak mengomentari urusan intelijen, namun mereka juga menyatakan 'sangat prihatin dengan bukti bahwa Rusia merencanakan aksi agresif terhadap Ukraina'.

"Kami terus mendukung deeskalasi di kawasan dan resolusi diplomatik untuk konflik di Ukraina bagian timur," tegas juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Tony Semelroth.

ADVERTISEMENT

Menurut laporan The Washington Post, pasukan militer Rusia kini berkumpul di empat titik berbeda, dengan 50 kelompok taktis medan tempur dikerahkan sebagai tambahan untuk pengerahan tank dan artileri. Laporan The Washington Post itu didasarkan pada dokumen intelijen AS yang sudah tidak dirahasiakan.

Dengan mengutip sejumlah sumber, The Washington Post menyebut pergerakan dari dan ke perbatasan dimaksudkan membuat gerakan taktis menjadi samar dan memicu ketidakpastian situasi.

Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov, sebelumnya memperkirakan bahwa Rusia memiliki sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan. Rusia menyangkal adanya penambahan pengerahan tentara ke perbatasannya.

"Waktu yang paling mungkin untuk mencapai kesiapan eskalasi adalah akhir Januari (tahun depan)," cetus Reznikov dalam pernyataannya.

Tahun 2014 lalu, Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina dan sejak saat itu mendorong separatis pro-Moskow yang terlibat konflik di Ukraina bagian timur. Konflik itu dilaporkan telah menewaskan lebih dari 13 ribu orang sejauh ini.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads