Seorang hakim Amerika Serikat (AS) menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara terhadap istri gembong narkoba Meksiko, Joaquin 'El Chapo' Guzman. Dalam persidangan yang digelar di AS, istri El Chapo mengaku bersalah telah membantu kartel narkoba Sinaloa, yang dipimpin suaminya.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (1/12/2021), sebelum vonis dijatuhkan dalam persidangan di pengadilan federal di Washington, pada Selasa (30/11) waktu setempat, Emma Coronel Aispuro (32) memohon kepada hakim distrik AS, Rudolph Contreras, untuk menunjukkan belas kasihannya.
"Dengan penuh hormat, saya berbicara kepada Anda hari ini untuk menyampaikan penyesalan saya yang sebenarnya untuk setiap dan semua hal merugikan yang mungkin telah saya lakukan, dan saya meminta agar Anda dan semua warga di negara ini memaafkan saya," ucap Coronel dalam bahasa Spanyol melalui penerjemah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Coronel menambahkan bahwa dirinya mengkhawatirkan hakim akan sulit memaafkan dirinya karena dia istri El Chapo.
"Mungkin untuk alasan ini, Anda merasa perlu untuk lebih keras kepada saya, tapi saya berdoa agar Anda tidak melakukan itu," imbuhnya.
Pada Juni lalu, Coronel mengaku bersalah atas tiga dakwaan berkonspirasi menyalurkan obat-obatan ilegal, berkonspirasi atas pencucian uang dan terlibat dalam transaksi keuangan dengan kartel narkoba Sinaloa.
Coronel yang mantan ratu kecantikan kelahiran AS ini, menikah dengan El Chapo saat dia masih berusia 18 tahun. Dia ditangkap di Bandara Internasional Dulles, di luar Washington, pada Februari lalu. Dia dan El Chapo memiliki anak kembar perempuan berusia 9 tahun.
Sebagai bagian dari kesepakatannya dengan jaksa federal AS, Coronel mengakui telah bertindak sebagai kurir antara El Chapo dengan anggota-anggota kartel Sinaloa lainnya saat El Chapo ditahan di penjara Altiplano, Meksiko, usai ditangkap tahun 2014 lalu.
El Chapo memanfaatkan komunikasi itu merencanakan pelariannya dari penjara tahun 2015, melalui sebuah terowongan bawah tanah yang dibangun kartel Sinaloa yang mengarah ke tempat shower di sel tahanannya. El Chapo ditangkap kembali pada Januari 2016 dan diesktradisi ke AS setahun kemudian.
Pada Februari 2019, El Chapo divonis bersalah atas dakwaan perdagangan narkoba, konspirasi, penculikan, pembunuhan dan sejumlah dakwaan lainnya. Oleh pengadilan AS, El Chapo dihukum penjara seumur hidup.