PBB Bagi-bagi Duit ke 3 Ribu Keluarga Afghanistan yang Kesusahan

PBB Bagi-bagi Duit ke 3 Ribu Keluarga Afghanistan yang Kesusahan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 30 Nov 2021 11:25 WIB
Pemerintahan Taliban Afghanistan akan mulai membayar gaji pegawai negeri yang sudah jatuh tempo. Ribuan PNS Afghanistan tunggakan gajinya sudah tiga bulan gaji.
ilustrasi antrean warga Afghanistan (Foto: AP/Petros Giannakouris)
Jakarta -

Badan Program Pangan Dunia PBB (WFP) mendistribusikan uang tunai di Kabul, ibu kota Afghanistan kepada sekitar 3.000 keluarga yang terkena dampak parah krisis kemanusiaan yang terjadi di negara itu sejak Taliban merebut kekuasaan.

Sebelumnya, badan-badan bantuan global telah memperingatkan bahwa lebih dari setengah dari 38 juta penduduk Afghanistan diperkirakan akan menghadapi kelaparan musim dingin ini, seiring negara itu bergulat dengan ekonomi yang memburuk menyusul kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan.

"Saya tidak pernah membayangkan bahwa suatu hari saya akan duduk di sini dalam antrian mencari bantuan," kata Bassana yang tinggal bersama keluarganya yang terdiri dari 10 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan membeli makanan dulu agar tidak mati kelaparan," tutur perempuan berumur 20 tahun itu seperti diberitakan AFP, Selasa (30/11/2021).

WFP pada Senin (29/11) waktu setempat, membagikan uang sebesar 7.000 afghani (US$ 74) kepada setiap keluarga.

ADVERTISEMENT

Azimullah Fazlyar, yang membantu mendistribusikan uang itu, mengatakan sekitar 50.000 hingga 60.000 keluarga membutuhkan dukungan di Kabul, dan program tersebut telah mengidentifikasi 3.000 keluarga yang terkena dampak paling parah.

"Mereka dapat menggunakan uang itu di musim dingin untuk membeli kayu atau apa pun yang mereka butuhkan," katanya.

Simak juga video 'Jokowi Dorong Pemimpin Negara Asia dan Eropa Bantu Afghanistan':

[Gambas:Video 20detik]



Banyak dari mereka yang menerima bantuan tersebut berasal dari keluarga yang satu-satunya pencari nafkah telah kehilangan pekerjaan sejak pengambilalihan Taliban.

Inflasi dan pengangguran telah melonjak di Afghanistan, dan bantuan internasional yang mencapai 75 persen dari anggaran pemerintah yang didukung Amerika Serikat sebelumnya telah benar-benar kering.

Mahasiswa dan guru bahasa Inggris, Saniulla Hamidi termasuk di antara mereka yang mengantre untuk meminta bantuan uang tunai dari WFP tersebut.

Hamidi mengatakan dia dan ayahnya, seorang pegawai pemerintah, telah kehilangan pekerjaan, yang berarti dia tidak dapat melanjutkan studinya.

"Saya hanya berharap saya bisa membayar (uang kuliah saya) dan kembali ke universitas saya," kata Hamidi.

Pemerintah Amerika Serikat dan Taliban akan mengadakan pembicaraan minggu ini di Qatar tentang bantuan kemanusiaan ke Afghanistan dan masalah-masalah lainnya.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads