"WHO mendukung negara-negara Afrika yang berani berbagi informasi kesehatan yang menyelamatkan nyawa, membantu melindungi dunia terhadap penyebaran COVID-19," imbuh Moeti.
Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramphosa, sebelumnya menyebut larangan perjalanan itu 'sama sekali tidak bisa dibenarkan'.
Terdeteksinya varian Omicron di beberapa negara membuat sejumlah pemerintahan menutup perbatasan, meskipun para ilmuwan memperingatkan bahwa masih belum jelas apakah varian baru ini lebih mengkhawatirkan dibandingkan varian-varian COVID lainnya.
Sementara penyelidikan terhadap varian Omicron masih berlangsung, WHO merekomendasikan semua negara 'mengambil pendekatan berbasis risiko dan ilmiah dan memberlakukan langkah-langkah yang bisa membatasi kemungkinan penyebarannya'.
Indonesia bersama Inggris, Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Kuwait dan Uni Eropa termasuk negara-negara yang telah melarang perjalanan dari negara-negara Afrika karena varian baru ini. Israel memutuskan melarang masuk semua warga negara asing dan Maroko berencana menangguhkan semua penerbangan selama dua pekan ke depan.
(nvc/tor)