Varian Corona Baru Asal Afrika Bikin Inggris Tutup Penerbangan

Varian Corona Baru Asal Afrika Bikin Inggris Tutup Penerbangan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 27 Nov 2021 05:30 WIB
poster
Ilustrasi Corona (Foto: Edi Wahyono-detikcom)
Jakarta -

Inggris menutup penerbangan dari Afrika Selatan (Afsel). Langkah tersebut dilakukan usai kemunculan varian baru virus Corona di benua Afrika.

Dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Jumat (26/11/2021), Otoritas Inggris menyampaikan kekhawatirannya soal varian Corona baru di Afrika Selatan. Varian ini dinilai bisa membuat vaksin Corona yang telah disuntikkan menjadi kurang efektif dan membahayakan kemajuan dalam perang melawan pandemi.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan varian Corona itu diberi nama B.1.1.529. Varian ini dianggap memiliki sel protein yang secara dramatis berbeda dengan yang ada pada virus Corona asli yang menjadi dasar vaksin COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Varian baru ini pertama kali diidentifikasi pada awal minggu ini. Namun, Inggris telah bergegas memberlakukan pembatasan perjalanan terhadap Afrika Selatan, Namibia, Botswana, Zimbabwe, Lesotho dan Eswatini mulai hari Jumat (26/11).

Para pelancong Inggris yang kembali dari tujuan tersebut harus dikarantina. Aksi ini dilakukan jauh lebih cepat daripada saat menghadapi varian-varian sebelumnya.

ADVERTISEMENT

"Apa yang kami ketahui adalah ada sejumlah besar mutasi, mungkin dua kali lipat jumlah mutasi yang kami lihat pada varian Delta," kata Menteri Kesehatan Sajid Javid.

"Dan itu menunjukkan bahwa itu (varian) mungkin lebih menular dan vaksin saat ini yang kita miliki mungkin kurang efektif," imbuhnya.

Javid mengatakan pembatasan perjalanan diperlukan sebagai tindakan pencegahan. Dia mengatakan para ilmuwan masih melakukan studi laboratorium lebih lanjut untuk menilai kemungkinan mutasi yang mengakibatkan kemanjuran vaksin sangat berkurang.

Varian ini juga telah ditemukan di Botswana dan Hong Kong. Tetapi, Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan sejauh ini tidak ada kasus varian tersebut yang terdeteksi di Inggris.

Lebih Banyak Mutasi

Dilansir dari BBC, varian B.1.1.529 akan diberi nama kode Yunani (seperti varian Alpha dan Delta) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ada 77 kasus yang dikonfirmasi terjadi di provinsi Gauteng di Afrika Selatan, empat kasus di Botswana, dan satu di Hong Kong yang secara langsung terkait dengan perjalanan dari Afrika Selatan.

Menkes Inggris Sajid Javid mengatakan varian tersebut memiliki jumlah mutasi yang signifikan. Dia khawatir vairan ini lebih menular dari virus Corona varian Delta.

"Mungkin dua kali lipat jumlah mutasi yang telah kita lihat pada varian Delta dan itu kemungkinan menunjukkan bahwa lebih mudah menular dan vaksin saat ini yang kita miliki mungkin kurang efektif," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Lihat Video: Varian Baru Covid-19 B.1.1.529 Kini Ditemukan di Israel

[Gambas:Video 20detik]



Varian terbaru virus Corona ini adalah versi dengan mutasi paling banyak yang ditemukan sejauh ini. Sedemikian panjang daftar mutasi pada varian baru ini, seorang ilmuwan menyebutnya 'mengerikan'.

Ilmuwan lainnya mengatakan ini merupakan varian terburuk yang pernah mereka lihat. Ilmuwan menyebut ini merupakan hari-hari awal dan kasus-kasus yang terkonfirmasi sebagian besar masih terpusat di satu provinsi di Afrika Selatan, meski ada indikasi kemungkinan telah menyebar lebih jauh.

Direktur Pusat Respons dan Inovasi Epidemi Afrika Selatan, Profesor Tulio de Oliveira, mengatakan ada 'konstelasi mutasi yang tidak biasa' dan 'sangat berbeda' dari varian lain yang telah menyebar.

"Varian ini memang mengejutkan kami, karena telah melalui loncatan besar dalam proses evolusi (dan) memiliki lebih banyak mutasi dari yang kami harapkan," katanya.

Dia mengatakan varian baru ini punya 50 mutasi secara keseluruhan. Lebih dari 30 di antaranya terdapat pada spike protein (taji protein).

Bagian ini adalah alat yang digunakan virus untuk membuka pintu ke sel-sel tubuh kita sekaligus yang disasar sebagian besar vaksin. Lebih lanjut, ada 10 mutasi pada bagian reseptor pengikat atau bagian dari virus yang melakukan kontak pertama dengan sel-sel tubuh manusia, jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan dua mutasi yang dimiliki varian Delta.

Mutasi sebanyak ini kemungkinan besar berasal dari satu pasien yang tidak mampu mengalahkan virus itu. Meski demikian, banyaknya mutasi tidak secara otomatis berarti itu adalah hal yang buruk. Penting untuk mengetahui apa peran dari masing-masing mutasi tersebut.

Virus ini disebut sangat berbeda dari wujud awalnya yang muncul di Wuhan, China. Itu berarti efektivitas vaksin-vaksin yang telah dikembangkan untuk mengatasi galur awal virus ini, kemungkinan akan berkurang.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Beberapa mutasi pada varian ini juga disebut sudah muncul pada varian lain yang telah terdeteksi sebelumnya. Sehingga, menurutnya, dapat memberikan pemahaman tentang kemungkinan peran mereka dalam varian baru Corona.

Misalnya, N501Y terlihat mempermudah penyebaran virus corona. Ada mutasi-mutasi lainnya yang mempersulit antibodi untuk mengenali virus dan mungkin membuat vaksin kurang efektif, tetapi ada juga sejumlah mutasi lainnya yang benar-benar baru.

Profesor Richard Lassells dari Universitas KwaZulu-Natal di Afrika Selatan, mengatakan varian ini membuat kami khawatir bahwa virus tersebut mungkin memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi, meningkatkan kemampuan untuk menyebar dari orang ke orang, tetapi mungkin juga menghindari beberapa bagian dari sistem kekebalan tubuh.

Ada banyak contoh varian yang tampak menakutkan di atas kertas, tetapi tidak menghasilkan apa-apa. Varian Beta dikhawatirkan khalayak pada awal tahun karena merupakan varian yang terbaik dalam menghindari sistem kekebalan tubuh. Tetapi pada akhirnya Delta yang menyebar lebih cepat ke seluruh dunia.

Profesor Ravi Gupta dari Universitas Cambridge mengatakan: "Beta benar-benar lolos dari sistem kekebalan tubuh dan tidak memiliki mutasi lain, Delta memiliki inefektivitas dan kekebalan sederhana dari sistem imun, sementara varian (terbaru) ini berpotensi memiliki keduanya pada derajat yang tinggi."

Studi ilmiah di laboratorium akan memberikan gambaran yang lebih jelas, tetapi jawaban justru akan datang lebih cepat dari pemantauan virus ini di dunia nyata. Varian ini juga disebut memberikan hasil yang unik (dikenal sebagai gen-S dropout) dalam tes-tes standar sehingga dapat digunakan untuk melacak varian ini tanpa melakukan analisis genetik lengkap.

Hal itu menunjukkan 90% kasus di Gauteng mungkin termasuk varian ini dan 'mungkin sudah ada di sebagian besar provinsi' di Afrika Selatan. Tetapi perkiraan ini belum memberi tahu apakah varian tersebut menyebar lebih cepat daripada Delta atau tidak.

Varian B.1.1.529 ini menimbulkan kekhawatiran signifikan meskipun masih banyak yang belum diketahui.

Halaman 2 dari 3
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads