Perdana Menteri Belanda Mark Rutte memutuskan untuk menerapkan lockdown parsial di negaranya. Keputusan ini diambil lantaran kasus Corona yang kembali meledak di negara kincir angin tersebut.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (27/11/2021), Rutte mengumumkan penerapan lockdown parsial akan diberlakukan mulai pukul 17.00 hingga 05.00 waktu setempat. Dia menekankan kebijakan lockdown parsial ini akan mulai berlaku sejak Minggu (28/11) besok.
"Mulai Minggu, seluruh Belanda secara efektif ditutup antara jam 5 sore dan jam 5 pagi," kata Rutte dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rutte mengatakan lockdown parsial ini adalah cara yang palinng realistis dilakukan di Belanda untuk saat ini. Pasalnya, kasus Corona di Belanda saat ini bisa mencapai 20 ribu kasus per harinya.
"Kami harus realistis, angka harian masih terlalu tinggi," tambahnya, merujuk pada angka infeksi yang mencapai lebih dari 20.000 sehari.
Kebijakan lockdown parsial itu termasuk aturan harus memakai masker dan menjaga jarak sosial 1,5 meter (lima kaki) di tempat publik. Itu artinya, kata Rutte kafe, bioskop, teater, dan tempat-tempat lain akan berkurang kapasitasnya.
Namun demikian, dia menyebut sekolah akan tetap buka, meskipun faktanya peningkatan infeksi terbesar terjadi pada anak-anak.
Dalam kesempatan yang sama, Rutte juga sempat mengakui bahwa pemerintah telah gagal menyampaikan pesan bahwa orang dengan gejala perlu dites sejak terakhir kali memperketat tindakan itu dua minggu lalu. Dia pun meminta semua pihak untuk memahami kebijakan ini.
"Saya menyalahkan diri sendiri untuk itu," katanya.
"Kita harus melakukan yang lebih baik," lanjut dia.
(maa/maa)