Seorang militan gerakan Hamas melepaskan tembakan di Kota Tua, Yerusalem, menewaskan satu orang dan melukai tiga orang lainnya. Militan Hamas itu kemudian tewas ditembak.
Usai serangan pada Minggu (21/11) waktu setempat tersebut, Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett memerintahkan keamanan untuk ditingkatkan dan menyerukan agar orang-orang waspada atas risiko serangan lebih lanjut.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (22/11/2021), empat orang yang terluka akibat penembakan itu, dua petugas polisi dan dua warga sipil, dilarikan ke rumah sakit Hadassah, Yerusalem. Namun, kemudian satu dari dua warga sipil tersebut meninggal di rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pagi ini terjadi serangan penembakan serius di Kota Tua Yerusalem," kata Bennett dalam sebuah pernyataan. "Saat ini kami memiliki satu orang tewas dan tiga terluka," ujarnya seraya menambahkan bahwa dua polisi wanita dan satu polisi dengan cepat menembak mati pelaku.
Yayasan Western Wall Heritage Foundation mengidentifikasi korban tewas sebagai Eliyahu Kay, seorang imigran dari Afrika Selatan, yang dipekerjakan oleh yayasan tersebut sebagai pemandu di alun-alun Tembok Barat.
Kementerian Imigrasi mengatakan dia berusia 25 tahun dan datang ke Israel pada 2019.
Pemakamannya dijadwalkan berlangsung Senin (22/11) pagi di Yerusalem.
Lihat juga video 'Israel Tolak AS Buka Kantor Konsulat Palestina di Yerusalem: Tidak Ada Ruang!':