Singapura Longgarkan Pembatasan Corona, Ribuan Warga Australia Tolak Vaksin

International Updates

Singapura Longgarkan Pembatasan Corona, Ribuan Warga Australia Tolak Vaksin

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 20 Nov 2021 18:28 WIB
Di tengah melandainya kasus COVID-19 di Indonesia, sejumlah negara tetangga ini masih catatkan kenaikan kasus COVID-19. Negara mana saja?
Ilustrasi (dok. Getty Images)
Jakarta -

Otoritas Singapura akan melonggarkan pembatasan virus Corona (COVID-19) di wilayahnya mulai pekan depan. Ribuan warga di berbagai kota besar di Australia menggelar unjuk rasa menolak vaksinasi Corona.

Pelonggaran pembatasan Corona itu diputuskan setelah angka penularan Corona secara keseluruhan dan situasi rumah sakit di Singapura sebagian besar telah stabil dan membaik.

Sementara ribuan demonstran yang menggelar aksi di berbagai kota besar Australia pada Sabtu (20/11) waktu setempat menentang aturan wajib vaksin Corona, yang sebenarnya tidak berlaku secara universal dan hanya menargetkan profesi tertentu oleh otoritas masing-masing negara bagian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (20/11/2021):

- Tembak Mati 2 Pria Saat Demo Kebrutalan Polisi, ABG AS Divonis Tak Bersalah

ADVERTISEMENT

Kyle Rittenhouse, seorang remaja Amerika Serikat (AS) yang menembak mati dua pria dalam unjuk rasa memprotes kebrutalan polisi di Wisconsin, tahun lalu, dibebaskan dari semua dakwaan dalam persidangan yang memicu perdebatan publik.

Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Sabtu (20/11/2021), Rittenhouse yang berumur 17 tahun saat melakukan penembakan fatal itu dijerat lima dakwaan, yang terdiri atas satu dakwaan pembunuhan disengaja, satu dakwaan pembunuhan tidak disengaja, satu dakwaan percobaan pembunuhan disengaja, dan dua dakwaan secara sembrono membahayakan keselamatan.

Dakwaan paling serius, yakni pembunuhan disengaja, memiliki ancaman hukuman penjara seumur hidup.

Rittenhouse dalam keterangannya selama dua pekan persidangan mengklaim dirinya menembak mati dua pria dan melukai seorang pria lainnya dengan senapan semi-otomatis AR-15 yang dibawanya, untuk membela diri setelah diserang.

- AS Peringatkan China Usai Kapal Filipina Ditembak Meriam Air di LCS

Amerika Serikat (AS) melontarkan peringatan terhadap China setelah negara itu menembakkan meriam air ke arah kapal-kapal Filipina yang mengirim pasokan di perairan Laut China Selatan (LCS). AS menyebut tindakan China itu 'berbahaya, provokatif, dan tidak bisa dibenarkan'.

Diperingatkan juga oleh AS bahwa setiap serangan bersenjata terhadap kapal-kapal Filipina akan mengaktifkan komitmen pertahanan AS. Demikian seperti dilansir Reuters, Sabtu (20/11/2021).

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, menegaskan Washington DC mendukung sekutunya, Filipina, di tengah 'eskalasi yang secara langsung mengancam perdamaian dan stabilitas kawasan'.

- Singapura Longgarkan Pembatasan Sosial Corona Mulai Pekan Depan

Mulai pekan depan, pemerintah Singapura akan melonggarkan pembatasan sosial yang diberlakukan untuk menangkal penyebaran virus Corona (COVID-19). Langkah ini diambil setelah penularan Corona di negara itu dinilai stabil dalam sebulan terakhir.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (20/11/2021), otoritas Singapura menuturkan bahwa mulai Senin (22/11) pekan depan, interaksi sosial dan aktivitas makan di luar akan diperluas menjadi lima orang.

Aturan saat ini hanya memperbolehkan dua orang yang sudah divaksinasi untuk berinteraksi dan makan bersama di tempat umum.

- Ribuan Warga Australia Berdemo Tolak Vaksinasi Corona

Ribuan demonstran berkumpul di berbagai kota besar di Australia untuk menolak vaksinasi virus Corona (COVID-19). Aksi protes tandingan yang mendukung langkah-langkah protokol kesehatan di Australia juga digelar secara terpisah.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (20/11/2021), program vaksinasi Corona di Australia bersifat sukarela dan dinilai sangat berhasil, dengan nyaris 85 persen penduduk yang berusia 16 tahun ke atas di negara itu telah divaksinasi Corona sepenuhnya. Bahkan kehidupan telah kembali relatif normal bagi mereka yang sudah divaksinasi.

Namun para demonstran yang menggelar aksi pada Sabtu (20/11) waktu setempat di berbagai kota besar di Australia menentang aturan wajib vaksin Corona, yang memang tidak berlaku secara universal dan hanya menargetkan profesi tertentu oleh otoritas masing-masing negara bagian.

- Inggris Akan Tetapkan Hamas Organisasi Teroris, Pendukung Dibui 14 Tahun

Otoritas Inggris berencana menetapkan kelompok Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza sebagai organisasi teroris. Jika rencana ini disetujui parlemen dalam voting pekan depan, maka setiap pendukung Hamas di Inggris bisa terancam hukuman 14 tahun penjara.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (20/11/2021), Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel, mengumumkan langkah untuk membawa Inggris sejalan dengan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa. AS diketahui telah menetapkan Hamas sebagai kelompok teror sejak tahun 1995.

Parlemen Inggris akan menggelar voting soal penetapan itu pekan depan, dan jika disetujui oleh parlemen, maka penetapan itu akan berlaku efektif sejak Jumat (26/11) mendatang.

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads