Penetapan Hamas sebagai organisasi teroris juga mencakup larangan mengibarkan bendera Hamas, mengatur untuk bertemu anggota Hamas, atau memakai pakaian mendukung kelompok itu.
Langkah Inggris ini menuai sambutan positif dari Perdana Menteri (PM) Israel, Naftali Bennett, yang menyebut Hamas sebagai 'kelompok Islam radikal yang menargetkan warga Israel yang tidak bersalah dan berupaya menghancurkan Israel'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menyambut baik niat Inggris untuk menetapkan Hamas sebagai organisasi teroris secara keseluruhan -- karena memang begitulah adanya," ucap Bennett dalam pernyataan via Twitter.
Secara terpisah, juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mengecam langkah Inggris tersebut dengan menyebutnya sebagai 'kejahatan terhadap rakyat Palestina kami dan semua riwayat perjuangan mereka, juga kecaman atas perjuangan sah dari semua orang yang bebas dalam melawan kolonialisme'.
Qasem menyebut penetapan itu, jika disetujui oleh parlemen, akan menjadi 'dosa politik, moral dan hukum yang besar yang dilakukan oleh Inggris' dan hanya menguntungkan Israel.
(nvc/idh)