Kelompok pemberontak Houthi menyebut nyaris 15 ribu anggotanya tewas dalam pertempuran di dekat kota strategis Marib, Yaman, sejak pertengahan Juni. Ini menjadi pengakuan yang tergolong langka dari Houthi sejak konflik Yaman selama tujuh tahun terakhir.
Seperti dilansir AFP, Jumat (19/11/2021), hal itu disampaikan oleh sejumlah pejabat dari kementerian yang dikelola Houthi di Yaman. Houthi sebelumnya jarang mengomentari atau menyebut jumlah korban jiwa dalam pertempuran di wilayah Yaman.
"Serangan udara yang diluncurkan oleh koalisi militer pimpinan (Arab) Saudi dan pertempuran telah menewaskan nyaris 14.700 anggota Houthi sejak pertengahan Juni di dekat Marib," sebut seorang pejabat Kementerian Pertahanan yang dikuasai Houthi, yang enggan disebut namanya, kepada AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pejabat lainnya dari kementerian yang sama mengonfirmasi jumlah pemberontak Houthi yang tewas.
Secara terpisah, dua pejabat militer pemerintah yang juga enggan disebut namanya menuturkan kepada AFP bahwa lebih dari 1.200 petempur dari pihak pro-pemerintah tewas dalam periode yang sama selama lima bulan saat mempertahankan area-area di dekat Marib.
Kota Marib yang kaya minyak menjadi benteng pertahanan terakhir bagi pemerintah Yaman yang diakui internasional. Houthi yang didukung Iran memulai penyerbuan ke kota tersebut sejak tahun lalu.
Pertempuran itu sempat terhenti beberapa kali dengan adanya perundingan, namun Houthi memperbarui serangan mereka sejak Februari lalu. Serangan besar terpantau terjadi pada Juni lalu dan pertempuran semakin memanas sejak September.
Koalisi pimpinan Saudi yang melakukan intervensi sejak tahun 2015 untuk mendukung pemerintah Yaman, melaporkan bahwa serangan udaranya di sekitar Marib yang dilakukan hampir setiap hari telah menewaskan sekitar 3.800 pemberontak Houthi sejak 11 Oktober lalu.
Pada Kamis (18/11) waktu setempat, koalisi pimpinan Saudi menyebut nyaris 27 ribu pemberontak Houthi tewas dalam pertempuran di Marib sejak tahun lalu.
Salah satu pejabat pemerintah Yaman, yang enggan disebut namanya, menyebut '1.250 tentara tewas sejak Juni di dekat Marib'. Angka ini dikonfirmasi oleh seorang pejabat militer pemerintah Yaman lainnya.
Angka-angka tersebut tidak bisa diverifikasi secara independen oleh AFP.