Ancam Perdamaian di Yaman, 3 Pemimpin Houthi Dijatuhi Sanksi PBB

Ancam Perdamaian di Yaman, 3 Pemimpin Houthi Dijatuhi Sanksi PBB

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 11 Nov 2021 09:14 WIB
FILE - In this Sept. 21, 2019, file photo, Shiite Houthi tribesmen hold their weapons as they chant slogans during a tribal gathering showing support for the Houthi movement, in Sanaa, Yemen. The United Nations Human Rights Office of the High Commissioner replaced its chief in Yemen, Elobaid Ahmed Elobaid, nearly nine months after the Houthis who control northern Yemen denied him entry, documents dated Tuesday, June 9, 2020 obtained by The Associated Press show. (AP Photo/Hani Mohammed, File)
Ilustrasi -- Pemberontak Houthi di Yaman (AP Photo/Hani Mohammed, File)
Sanaa - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menjatuhkan sanksi terhadap tiga pemimpin Houthi yang dianggap mengancam perdamaian di Yaman. Hukuman itu terdiri dari pembekuan aset secara global, larangan perjalanan dan embargo senjata.

Dilansir dari Reuters dan AFP, Kamis (11/11/2021), 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB pada Rabu (10/11) waktu setempat menyepakati sanksi terhadap tiga pemimpin senior Houthi yang kini menguasai Yaman.

Sanksi-sanksi itu dijatuhkan PBB menyusul serangan Houthi ke wilayah Arab Saudi yang menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil. Sanksi juga dijatuhkan karena terus berlanjutnya pertempuran di wilayah Marib yang kaya minyak dan menjadi pertahanan terakhir pemerintah Yaman yang didukung internasional.

Sebagai bagian dari pertempuran itu, Houthi berupaya memutus akses bantuan kemanusiaan dan memanfaatkan penggunaan tentara anak-anak secara luas.

Ketiga pemimpin Houthi yang dijatuhi sanksi PBB terdiri atas Muhammad Abd Al-Karim Al-Ghamari selaku kepala staf yang memimpin pertempuran di Marib, kemudian Yusuf Al-Madani yang merupakan pemimpin pasukan Houthi dalam penyerbuan ke Marib dan Saleh Mesfer Saleh Al-Shaer selaku asisten Menteri Pertahanan yang membantu mendapatkan senjata selundupan yang melanggar hukum kemanusiaan internasional.

Konflik Yaman telah menewaskan puluhan ribu orang dan memicu krisis kemanusiaan, yang mendorong negara itu ke ambang kelaparan massal.

Koalisi militer pimpinan Saudi diluncurkan tahun 2015 untuk mendukung pemerintahan Yaman yang terus bertempur dengan Houthi, yang menguasai ibu kota Sanaa. Houthi dalam penegasannya menyatakan mereka memerangi sistem yang korup di Yaman.

Simak juga video 'Jurnalis Wanita dan Anaknya Tewas Dalam Ledakan Bom di Yaman':

[Gambas:Video 20detik]



(nvc/haf)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads