Jasad Korban Ditemukan 11 Tahun Setelah Bencana Tambang Selandia Baru

Jasad Korban Ditemukan 11 Tahun Setelah Bencana Tambang Selandia Baru

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 17 Nov 2021 16:04 WIB
A miner uses a hammer to crush rocks with ore at Tierra Amarilla town, near Copiapo city, north of Santiago, Chile, December 16, 2015. As copper prices have slid to a more than six-year low, miners laboring away at the countless smaller mines that pock mark the Atacama desert are finding the buckets of ore they spend all day digging from the ground are fetching less and less money.   Picture taken December 16, 2015. REUTERS/Ivan Alvarado
ilustrasi (Foto: REUTERS/Ivan Alvarado)
Jakarta -

Sebelas tahun setelah bencana tambang di Selandia Baru merenggut 29 nyawa, para penyelidik pada hari Rabu (17/11) mengatakan mereka telah menemukan sisa-sisa jasad setidaknya dua korban. Namun, disebutkan bahwa tidak mungkin untuk melakukan operasi pengambilan jasad.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (17/11/2021), bencana Tambang Sungai Pike 2010 adalah salah satu kecelakaan industri terburuk di Selandia Baru, yang menggegerkan negara tersebut dan mendorong beberapa upaya pemulihan dan penyelidikan kriminal.

Bencana tersebut diyakini disebabkan oleh ledakan yang dipicu oleh penumpukan metana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya dua dari 31 penambang pada shift sore saat itu yang berhasil keluar dari terowongan.

Runtuhnya terowongan tersebut telah mengakhiri upaya untuk menemukan jasad-jasad atau mendapatkan lebih banyak bukti tentang bencana tersebut.

ADVERTISEMENT

Tetapi dengan menggali lubang bor, polisi mengatakan mereka kini dapat melihat dua sisa-sisa kerangka manusia dan kemungkinan yang ketiga.

"Pada titik ini, kami belum dapat mengidentifikasi jenazah, namun kami akan berkonsultasi dengan ahli forensik," kata Inspektur Detektif Peter Read, seraya menambahkan bahwa karena lokasinya, polisi tidak akan dapat menemukan mayat-mayat itu.

"Berdasarkan penyelidikan kami, kami yakin ada enam hingga delapan pria yang bekerja di daerah di mana jenazah itu ditemukan," imbuhnya.

Andrew Little, menteri yang bertanggung jawab atas operasi pencarian, mengatakan bahwa "tidak mungkin mereka akan dipindahkan... Saya tahu beberapa keluarga ingin melangkah lebih jauh tetapi itu tidak mungkin."

Keluarga korban mengatakan mereka berharap penemuan itu akan membantu upaya penuntutan.

"Kami telah berjuang keras selama bertahun-tahun untuk mendapatkan keadilan bagi anak laki-laki kami, dan ini adalah bagian dari itu terjadi," kata Rowdy Durbridge, yang putranya Daniel tewas dalam ledakan itu.

Anna Osborne, yang suaminya termasuk di antara 29 penambang yang tewas, mengatakan "apa yang telah kita lihat mulai memberikan kejelasan nyata tentang apa yang terjadi di sana."

Keluarga orang-orang yang terperangkap dan terbunuh di tambang itu berjuang melawan pihak berwenang selama beberapa tahun untuk menemukan jasad-jasad itu.

Pada tahun 2017, pemerintah Selandia Baru setuju untuk mendanai operasi pencarian, tetapi operasi dihentikan pada bulan Maret tahun ini. Pemerintah menyatakan operasi telah berjalan sejauh 2,2 kilometer (sekitar 1,5 mil) dari pintu masuk tanpa hasil dan terlalu sulit dan terlalu mahal untuk melangkah lebih jauh.

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads