Kerusuhan Dipicu Rebutan Kekuasaan Geng Narkoba
Kerusuhan antara geng narkoba ini sebetulnya dimulai pada Jumat (12/11) sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Saat itu, para tahanan dari salah satu geng mencoba memasuki blok 2 penjara Litoral dimana geng Tiguerones, saingannya pasca pemimpinnya dibebaskan, berada.
Salah satu geng lainnya tersebut mencoba memanfaatkan pembebasan pimpinan geng Tiguerones untuk melancarkan serangan guna mencoba menghancurkan geng itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gangguan terbaru dipicu oleh kekosongan kekuasaan menyusul pembebasan seorang pemimpin geng," kata Gubernur Provinsi Guayas, Pablo Arosemena seperti dilansir kantor berita AFP dan Reuters, Minggu (14/11).
"Dalam situasi ini tidak ada pimpinan komplotan yang memiliki blok sel ini karena beberapa hari lalu napi itu dibebaskan," kata Arosemena. "Blok sel lain dengan kelompok lain ingin mengendalikan mereka, masuk ke dalam dan melakukan pembantaian total." lanjutnya.
Narapidana dari geng-geng yang bersaing di Ekuador saling bertarung dengan senjata, bahan peledak hingga pisau. Sedikitnya 68 orang tewas di dalam penjara.
Tentara-Polisi Dikerahkan Demi Amankan Penjara
Situasi 'perang' antar geng itu baru mulai mereda ketika ratusan kepolisian setempat memasuki wilayah penjara. Bahkan, tentara Ekuador juga dikabarkan dikerahkan untuk membanntu polisi mendirikan perimeter keamanan di sekitar penjara.
Pihak berwenang menyatakan telah berhasil mengamankan kembali penjara yang penuh sesak tersebut.
(maa/maa)