Baku tembak antar geng yang bersaing di dalam penjara terbesar Ekuador terjadi. Sedikitnya 68 narapidana tewas dan 25 di antaranya luka-luka.
Seperti dilansir The Associated Press, Minggu (14/11/2021) pihak berwenang mengatakan butuh waktu lebih banyak untuk mendapatkan kembali kendali di Lembaga Pemasyarakatan Litoral, yang baru-baru ini menjadi lokasi pertumpahan darah terburuk di penjara Ekuador.
Baku tembak meletus pada Sabtu (13/11) lalu sebelum fajar di penjara yang terletak di selatan kota pantai Guayaquil, Ekuador. Para pejabat Ekuador menyebut kekerasan antar geng penjara ini terkait dengan kartel narkoba internasional. Video yang beredar di media sosial menunjukkan tubuh narapidana, beberapa dibakar, tergeletak di tanah di dalam penjara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penembakan berlangsung sekitar delapan jam, kemudian bentrokan baru dilaporkan terjadi di sebagian penjara pada sore hari," kata pejabat terkait.
Kondisi Penjara Telah Terkendali
Pada malam harinya, Juru bicara Kepresidenan, Carlos JijΓ³n, mengumumkan situasi di seluruh penjara dapat dikendalikan. Dia mengatakan sekitar 900 petugas polisi telah mengendalikan situasi di penjara.
"Di awal bentrok, para narapidana mencoba untuk meledakkan tembok untuk masuk ke Paviliun 2 untuk melakukan pembantaian. Mereka juga membakar kasur-kasur untuk membuat lawan mereka terganggu dengan asap bakaran," kata Gubernur Provinsi Guayas, Pablo Arosemena.
"Kami memerangi peredaran narkoba," kata Arosemena. "Ini sangat sulit."
Pertumpahan darah terbaru ITU berlangsung kurang dari dua bulan setelah pertempuran antar geng sebelumnya menewaskan 119 orang di penjara, yang menampung lebih dari 8.000 narapidana.