PM Palestina Serukan Kongres AS untuk Akui Negara Palestina

PM Palestina Serukan Kongres AS untuk Akui Negara Palestina

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 09 Nov 2021 17:19 WIB
FILE - In this Wednesday, Jun. 24, 2020 file photo, Palestinian Prime Minister Mohammad Shtayyeh speaks during the leadership meeting at the village of Fasayil in Jordan Valley. The Palestinian prime minister has said it will be disastrous for his people and the world at large if President Donald Trump wins re-election next month. (AP Photo/Majdi Mohammed, File)
PM Palestina, Mohammed Shtayyeh (AP Photo/Majdi Mohammed, File)
Ramallah -

Perdana Menteri (PM) Palestina, Mohammed Shtayyeh, menyerukan kepada Kongres Amerika Serikat (AS) untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Seperti dilansir kantor berita Xinhua News Agency, Selasa (9/11/2021), seruan itu disampaikan PM Shtayyeh dalam pernyataan yang dirilis di akhir pertemuan dengan delegasi Kongres AS yang dipimpin Senator Ben Cardin, pekan ini.

Disebutkan bahwa PM Shtayyeh menyerukan para anggota Kongres AS untuk berupaya mengamandemen undang-undang Amerika yang mengaitkan baik Otoritas Nasional Palestina (PNA) dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dengan terorisme.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan delegasi Kongres AS itu, PM Shtayyeh membahas soal kelanjutan proses perdamaian Palestina-Israel di tengah upaya pemerintah AS merusak solusi dua negara dengan mempertahankan pendudukan Israel dan melanggar hak-hak warga Palestina.

Dia juga meminta AS untuk mewujudkan janji-janji yang dibuatnya untuk Palestina, terutama soal pembukaan kembali Konsulat AS di Yerusalem Timur.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya itu, PM Shtayyeh juga mendesak anggota Kongres AS untuk membantu membatasi kebijakan permukiman Israel.

"Bagaimana kita bisa melanjutkan pembicaraan soal solusi dua negara ketika ada 720.000 pemukim di wilayah negara Palestina, dan program permukiman terus berlanjut?" tanyanya.

Simak video 'Israel Tolak AS Buka Kantor Konsulat Palestina di Yerusalem: Tidak Ada Ruang!':

[Gambas:Video 20detik]



"Ada 62 persen wilayah Palestina di bawah kendali langsung Israel, dan itu dianggap sebagai lokasi geografis untuk perluasan permukiman," imbuh PM Shtayyeh.

PM Shtayyeh juga meminta delegasi Kongres AS untuk menekan Israel agar mengizinkan PNA menggelar pemilihan umum (pemilu) di seluruh wilayah Palestina, termasuk Yerusalem Timur.

Israel menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang diklaim oleh Palestina, dalam perang Timur Tengah tahun 1967 silam, dan menguasainya sejak saat itu. Palestina berupaya mendirikan negara independen di wilayah-wilayah tersebut bersama dengan Jalur Gaza.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads