Dekati Lokasi Latihan Perang Iran, Drone Militer AS Diusir

Dekati Lokasi Latihan Perang Iran, Drone Militer AS Diusir

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 09 Nov 2021 15:23 WIB
FILE PHOTO: An undated U.S. Air Force handout photo of a RQ-4 Global Hawk unmanned (drone) aircraft.  U.S. Air Force/Bobbi Zapka/Handout/Files via REUTERS.  THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY.
Ilustrasi -- Drone militer AS jenis RQ-4 (dok. U.S. Air Force/Bobbi Zapka/Handout/Files via REUTERS)
Teheran -

Militer Iran mengklaim telah memperingatkan dan mengusir sejumlah pesawat tak berawak atau drone milik Amerika Serikat (AS) yang berupaya mendekati lokasi latihan perang yang tengah digelar Iran di dekat perairan Teluk.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (9/11/2021), latihan perang Iran yang digelar tahunan itu diakhiri pada Selasa (9/11) waktu setempat, atau beberapa pekan sebelum dilanjutkannya kembali perundingan antara Iran dan AS dalam upaya membangkitkan kembali kesepakatan nuklir tahun 2015.

Laporan televisi nasional Iran, IRIB, menyebut sejumlah drone militer AS, tepatnya jenis RQ-4 dan MQ-9, diberi peringatan saat mencoba mendekati lokasi latihan perang Iran itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pesawat-pesawat (tak berawak) ini mengubah rute mereka setelah mendekati perbatasan Republik Islam Iran menyusul pencegatan oleh pertahanan udara dan peringatan tegas," demikian seperti dilaporkan IRIB.

Latihan perang yang digelar Iran ini membentang dari sebelah timur Selat Hormuz hingga sebelah utara Samudra Hindia dan sebagian Laut Merah. Sekitar seperlima dari pasokan minyak yang digunakan global melewati perairan strategis Selat Hormuz yang ada di kawasan Teluk.

ADVERTISEMENT

Konfrontasi berkala terjadi antara militer Iran dan pasukan AS di kawasan Teluk sejak tahun 2018, ketika mantan Presiden Donald Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran dan menerapkan kembali sanksi-sanksi tegas terhadap Teheran.

Iran bereaksi dengan melanggar batasan yang disepakati untuk program nuklirnya.

Pembicaraan tidak langsung digelar antara Iran dan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk membangkitkan kesepakatan nuklir itu, namun upaya itu terhenti sejak terpilihnya tokoh garis keras Ebrahim Raisi sebagai Presiden baru Iran pada Juni lalu. Pembicaraan itu akan kembali dilanjutkan pada 29 November di Wina, Austria.

(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads