4 Wanita Afghanistan Ditemukan Tewas, 2 Tersangka Ditangkap Taliban

4 Wanita Afghanistan Ditemukan Tewas, 2 Tersangka Ditangkap Taliban

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 06 Nov 2021 17:22 WIB
Taliban akan kembali berlakukan hukuman potong tangan untuk pencuri. Meski dikritik publik, Taliban pastikan hukuman itu akan diterapkan lagi di Afghanistan.
Ilustrasi -- Petempur Taliban di Afghansitan (dok. AP Photo)
Kabul -

Empat wanita ditemukan tewas di dalam sebuah rumah di kota Mazar-i-Sharif, Afghanistan. Pemerintahan Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan menyatakan dua tersangka telah ditangkap terkait kematian tersebut.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (6/11/2021), juru bicara Kementerian Dalam Negeri Taliban, Qari Sayed Khosti, membenarkan dalam pernyataan video bahwa empat jenazah wanita itu ditemukan di dalam sebuah rumah di distrik kepolisian kelima di kota Mazar-i-Sharif.

Ditambahkan Khosti bahwa dua tersangka, yang tidak disebut identitasnya, telah ditangkap terkait temuan empat jenazah itu. Penyebab kematian keempat wanita itu belum diketahui secara jelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang-orang yang ditangkap telah mengakui dalam interogasi awal bahwa wanita-wanita itu diundang ke rumah tersebut oleh mereka. Penyelidikan lebih lanjut tengah berlangsung dan kasusnya telah dirujuk ke pengadilan," sebut Khosti.

Tidak disebutkan lebih lanjut identitas keempat wanita yang tewas. Namun seorang sumber di Mazar-i-Sharif menuturkan kepada AFP bahwa salah satu wanita yang tewas merupakan aktivis hak-hak perempuan.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, laporan BBC Persia yang mengutip sumber kelompok masyarakat sipil menyebut empat wanita yang tewas itu merupakan teman dan kolega yang berharap pergi ke Bandara Mazar-i-Sharif untuk terbang meninggalkan Afghanistan.

Seorang sumber dari kelompok hak asasi manusia (HAM) setempat menuturkan kepada AFP bahwa empat wanita itu menerima panggilan telepon yang mereka pikir adalah undangan untuk bergabung dengan penerbangan evakuasi ke luar negeri dan pergi dijemput sebuah mobil, sebelum akhirnya ditemukan tewas.

Banyak warga Afghanistan, terutama wanita dan para aktivis, yang memutuskan untuk meninggalkan negaranya setelah Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus lalu. Diketahui bahwa saat Taliban terakhir berkuasa dua dekade lalu, wanita dilarang dari kehidupan publik.

Sejumlah perempuan yang tetap tinggal di negara itu nekat menggelar unjuk rasa di jalanan Kabul, menuntut agar hak-hak mereka dihormati dan agar anak perempuan diizinkan kembali bersekolah.

Petempur Taliban seringkali membubarkan unjuk rasa yang digelar oleh para aktivis perempuan, dan pemerintahan Taliban mengancam akan menangkap wartawan yang meliput unjuk rasa semacam itu, yang digelar tanpa izin.

Namun para pemimpin Taliban menegaskan bahwa para petempur tidak berhak membunuh para aktivis dan berjanji akan menghukum siapa pun yang melakukannya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/haf)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads