Seorang pastor berusia 72 tahun di Prancis mengakhiri aksi mogok makan yang dilakukannya selama 25 hari terakhir. Aksi ini dilakukan sang pastor untuk memprotes perlakuan kasar pemerintah Prancis terhadap para migran di Calais.
Seperti dilansir AFP, Jumat (5/11/2021), Philippe Demeestere (72) mengumumkan penghentian aksi mogok makannya pada Kamis (4/11) waktu setempat, setelah pemerintah Prancis menjanjikan akomodasi untuk para migran di Calais setelah polisi merobohkan kamp-kamp yang membuat mereka berkeliaran di jalanan.
Selama lima tahun, otoritas Prancis meluncurkan kampanye tanpa henti untuk mencegah migran membangun kamp-kamp di Calais, kota pelabuhan yang menjadi jalur pusat para migran sebelum menuju Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratusan migran terpaksa tinggal di area hutan setempat, di bawah jembatan atau di tanah kosong sambil menyusun rencana untuk mencapai seberang Kanal Inggris.
Demeestere menyatakan bahwa dirinya kini akan bekerja di tempat penampungan migran yang baru untuk musim dingin, setelah sebelumnya meluncurkan dua tempat penampungan lainnya.
Dua orang lainnya yang juga melakukan mogok makan, yakni aktivis Anais Vogel dan Ludovic Holbein, masih melanjutkan aksinya.
"Saya tetap dalam solidaritas penuh dengan tekad mereka," sebut Demeestere.
Demeestere memulai aksi mogok makan pada 11 Oktober lalu. Saat itu dia menyebut hal itu menjadi 'salah satu alat bagi banyak orang untuk mengguncang imobilitas, memperlambat mekanisme neraka yang membuat orang-orang yang diasingkan, diperlakukan tidak manusiawi dan merendahkan martabat'.
Pada Selasa (2/11) lalu, kepala kantor imigrasi nasional, Didier Leschi, menyatakan bahwa pemerintah akan mulai 'secara sistematis menawarkan akomodasi (kepada para migran)'.
Disebutkan bahwa 300 tempat akan disediakan untuk para migran, tidak di Calais tapi di area Hauts-de-France yang lebih luas. Namun sejumlah LSM setempat menyebut jumlah itu terlalu sedikit untuk sekitar 1.500 migran yang kini diperkirakan ada di Calais.
Total 15.400 migran berupaya menyeberang Kanal Inggris dalam delapan bulan pertama tahun ini. Angka itu meningkat 50 persen dibandingkan setahun sebelumnya.