Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyetujui potensi penjualan 280 unit rudal udara-ke-udara jenis AIM-120C kepada Arab Saudi dalam kesepakatan senilai US$ 650 juta (Rp 9,3 triliun). Penjualan ini menjadi penjualan militer asing besar pertama yang disepakati di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (5/11/2021), pemerintahan Biden diketahui mengadopsi kebijakan yang hanya menjual persenjataan defensif ke sekutunya di Teluk itu.
Pentagon atau Departemen Pertahanan AS memberitahu Kongres AS soal penjualan rudal itu pada Kamis (4/11) waktu setempat. Sementara juru bicara Departemen Luar Negeri AS menuturkan bahwa kesepakatan penjualan itu disetujui Departemen Luar Negeri AS pada 26 Oktober lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan juga bahwa penjualan rudal udara-ke-udara itu dilakukan setelah terjadi 'peningkatan serangan lintas perbatasan terhadap Arab Saudi dalam setahun terakhir'. Raythein Tehcnologies (RTX.N) akan menjadi produsen dari rudal-rudal yang dijual ke Saudi tersebut.
Meskipun Saudi adalah mitra penting AS di kawasan Timur Tengah, para anggota parlemen AS mengkritik Saudi atas keterlibatan mereka dalam konflik Yaman. Parlemen AS menolak untuk menyetujui banyak penjualan militer untuk Saudi tanpa jaminan perlengkapan AS tidak akan digunakan untuk membunuh warga sipil.
"Penjualan itu sepenuhnya konsisten dengan janji pemerintah untuk memimpin dengan diplomasi untuk mengakhiri konflik di Yaman," sebut juru bicara Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya.
Disebutkan juru bicara itu bahwa rudal udara-ke-udara memastikan 'Arab Saudi memiliki sarana untuk mempertahankan diri dari serangan udara Houthi yang didukung Iran'.
Simak video 'Pentagon AS: Serangan Drone ke Afghanistan Tidak Melanggar Hukum':
Setelah pemerintahan presiden terdahulu, Donald Trump, menjalin hubungan bersahabat dengan Saudi, pemerintahan Biden mengkalkulasi ulang pendekatannya terhadap Saudi -- negara dengan masalah hak asasi manusia (HAM) parah namun juga salah satu sekutu terdekat AS dalam melawan ancaman Iran.
Paket rudal antara AS dan Saudi itu akan mencakup 280 rudal canggih udara-ke udara jarak menengah (AMRAAM) jenis AIM-120C-7/C-8, 596 peluncur rel rudal (MRL) jenis LAU-128, bersama dengan kontainer dan perlengkapan pendukung, suku cadang, serta dukungan mesin dan teknis dari pemerintah dan kontraktor AS.
Meski telah disetujui Departemen Luar Negeri AS, pemberitahuan Pentagon ke Kongres AS tidak mengindikasikan kesepakatan itu ditandatangani atau selesai.