Pesawat pengebom milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) mengudara di atas perairan strategis di Timur Tengah, di mana kapal-kapal militer AS dan Iran terlibat insiden sebelumnya. Pesawat pengebom AS itu mengudara dengan dikawal jet-jet tempur dari negara-negara sekutunya, termasuk Israel.
Seperti dilansir AFP, Senin (1/11/2021), Komando Pusat AS atau Centcom dalam pernyataannya menyebut pesawat pengebom B-1B Lancer mengudara di atas perairan Teluk, Selat Bab al-Mandeb, Terusan Suez dan Teluk Oman.
Pesawat pengebom AS itu juga mengudara di atas Selat Hormuz, jalur penyaluran seperlima pasokan minyak dunia di ujung kawasan Teluk yang dianggap Iran sebagai area pengaruhnya yang strategis.
"Misi gugus tugas pengebom ... yang dimaksudkan untuk memberikan pesan kepastian yang jelas," demikian pernyataan Centcom.
Disebutkan lebih lanjut bahwa jet-jet tempur dari Israel, Arab Saudi dan Bahrain, yang semuanya sekutu AS dan menentang Iran, mengawal pesawat pengebom AS saat terbang melintasi wilayah udara masing-masing negara di kawasan Timur Tengah itu.
"Kesiapan militer untuk setiap kontingensi atau misi -- dari respons krisis hingga latihan multilateral dan patroli kehadiran dalam sehari seperti ini -- bergantung pada kemitraan yang bisa diandalkan," sebut Komandan Centcom, Jenderal Frank McKenzie, selaku kepala pasukan AS di Timur Tengah.
Jet-jet tempur Mesir juga mendampingi pesawat pengebom B-1B, yang merupakan pesawat pengebom supersonik yang bisa membawa muatan konvensional terberat dari seluruh pesawat militer AS.
Pada Januari lalu, sebuah pesawat pengebom B-52 milik AS, yang juga mampu membawa senjata nuklir, mengudara di kawasan Timur Tengah.
Patroli regional AS, yang merupakan operasi kelima Centcom sepanjang tahun ini, dilakukan saat pembicaraan berlangsung untuk membangkitkan kesepakatan nuklir Iran yang terhenti.
Simak juga Video: Iran Unjuk Kekuatan Serang Udara Skala Besar