Militer AS yakin bahwa pihaknya menargetkan gerilyawan ISIS yang merencanakan serangan terhadap operasi evakuasi. Kemungkinan itu terjadi tiga hari setelah serangan bom bunuh diri di bandara yang menewaskan 13 anggota militer AS dan sejumlah warga Afghanistan.
Mobil itu diduga berisi bahan peledak seperti yang digunakan dalam serangan sebelumnya. Setelah penyelidikan awal, Pentagon mengakui pada 17 September bahwa itu adalah "kesalahan tragis".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pentagon mengatakan bahwa anggota keluarga yang masih hidup akan diberi kompensasi.
Said mengatakan bahwa tidak ada satu titik kegagalan atau seseorang yang harus disalahkan atas kesalahan tersebut. Dia menambahkan bahwa bukan tanggung jawabnya untuk memutuskan apakah seseorang harus dihukum karena kesalahan tersebut.
(lir/lir)