Bocornya Pesan Singkat Bikin Kian Panas Prancis Vs Australia

Round-Up

Bocornya Pesan Singkat Bikin Kian Panas Prancis Vs Australia

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 03 Nov 2021 22:17 WIB
Ilustrasi seseorang yang sedang mengirimkan pesan singkat.
Ilustrasi (Foto: Getty Images/hocus-focus)
Jakarta -

Ketegangan Prancis dan Australia hingga saat ini belum mereda. Apalagi, baru-baru ini pesan singkat Presiden Prancis, Emmanuel Macron dengan Perdana Menteri Australia Scott Morisson bocor.

Dilansir Reuters, Selasa (2/1), ada sumber yang mengungkapkan pesan Macron ke Morisson. Menurut sumber yang memahami pesan yang dipublikasikan media Australia itu, Morrison mencoba menghubungi Macron untuk membahas soal kontrak kapal selam itu pada 14 September, atau dua hari sebelum kesepakatan dengan Inggris dan AS diumumkan.

Disebutkan bahwa Macron saat itu merespons dengan pesan berbunyi: "Haruskah saya mengharapkan kabar baik atau kabar buruk untuk ambisi kapal selam bersama kita?"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesan Morrison kepada Macron tidak ikut dibocorkan ke publik. Sumber ini tidak bisa disebut identitasnya karena sensitivitas isu ini.

Australia Disebut 'Tak Elegan'

Usai bocornya komunikasi Macron ke Morisson, pemerintah Prancis menuduh Australia menggunakan 'metode yang sangat tidak elegan'. Prancis menduga Australia sengaja membocorkan komunikasi itu agar Macron terlihat salah.

ADVERTISEMENT

Pemerintah Prancis menduga bocornya pesan Macron itu menyiratkan bahwa Macron mengetahui runtuhnya kesepakatan kapal selam antara Prancis dan Australia lebih awal daripada yang dia klaim.

Diketahui, jauh sebelum pesan atau SMS ini bocor, saat Australia mengumumkan perihal kapal selam, Prancis marah. Apalagi, Macron menambah keruh situasi pada akhir pekan lalu, dengan menuduh Morrison telah berbohong kepadanya soal niat Australia -- tuduhan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara kedua negara sekutu tersebut.

Dengan adanya pembocoran pesan singkat Macron kepada Morrison pada Selasa (2/11) waktu setempat, dipandang menunjukkan bahwa Macron tidak terlalu terkejut dengan pembatalan itu, tidak seperti yang dilakukan Macron sebelumnya marah-marah hingga menuding Morisson berbohong.

Orang Dekat Ungkap Makna di Balik Pesan Macron

Seorang sumber yang dekat dengan Macron, yang namanya enggan disebut, menyebut pembocoran pesan singkat itu menjadi bukti adanya 'metode yang sangat tidak elegan'.

Sumber tersebut menuturkan kepada AFP bahwa pesan singkat ini tidak mengubah naratif bahwa Macron tidak mendapatkan peringatan dini soal pembatalan itu.

"Sebaliknya, SMS ini menunjukkan bahwa Presiden (Emmanuel Macron-red) tidak mengetahui bahwa mereka akan membatalkan kontrak," sebut sumber itu.

Jika ada pesan yang jelas menunjukkan bahwa Macron faktanya mengetahui lebih awal, sebut sumber tersebut, maka 'mereka akan melaporkan itu'.

"Kami mengetahui bahwa Australia memiliki masalah, tapi mereka hanya memperhatikan aspek-aspek teknis dan jadwalnya, seperti halnya setiap kontrak besar seperti yang satu ini," ucap sumber tersebut.

Menurut sumber tersebut, persoalan itulah yang dibahas dalam pesan singkat itu, menjelang pembahasan dengan Naval Group yang dijadwalkan keesokan harinya. Tidak diketahui secara jelas apa respons Morrison terhadap pesan Macron tersebut.

Laporan-laporan yang beredar menyebut pesan singkat yang dibocorkan itu bisa didalangi oleh kantor Morrison untuk membalas tuduhan berbohong yang dilontarkan Macron. Belum ada tanggapan terbaru dari Australia terkait hal ini.

Pertikaian ini juga menghadapkan Prancis dengan AS, yang sepakat memasok kapal selam untuk Australia menggantikan Prancis. Pekan lalu, Biden mengakui bahwa AS 'kikuk' dalam caranya menangani kesepakatan itu.

"Tapi Scott Morrison tidak pernah minta maaf," imbuh sumber tersebut.

Awal Ketegangan Prancis-Australia

Awal ketegangan bermula pada pertengahan September lalu. Prancis menuduh Australia dan Amerika Serikat berbohong atas kontrak Australia yang terputus untuk membeli kapal selam Prancis.

Presiden Macron lantas menarik duta besar untuk Canberra dan Washington. Dia marah karena Australia melanggar kesepakatan membeli kapal selam Prancis dan memilih berpaling ke kapal selam AS.

Gara-gara manuver mendadak Australia untuk membatalkan pembelian kapal selam, Prancis kehilangan kontrak memasok kapal selam senilai 50 miliar Dolar Australia yang ditandatangani pada 2016, demikian dilansir AFP, 18 September lalu.

Sebagaimana diberitakan Reuters, 21 September lalu, Macron dan Perdana Menteri (PM) Scott Morrison sempat puasa bicara satu sama lain. Saat itu adalah momen Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, AS.

Pada 23 September, ketegangan antara Prancis dengan Australia sempat mereda. Suasana mendingin ini terjadi usai Macron berbincang via telepon dengan Presiden AS Joe Biden. Suasana mendingin ini sebenarnya lebih ke Prancis-AS ketimbang Prancis-Austalia. Saat itu, Macron kemudian memerintahkan Dubes untuk AS kembali ke AS setelah sempat ditarik pulang.

Halaman 2 dari 3
(zap/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads