Diperkosa CIA di Guantanamo, Anggota Al-Qaeda Terlibat Bom JW Marriott

Diperkosa CIA di Guantanamo, Anggota Al-Qaeda Terlibat Bom JW Marriott

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 03 Nov 2021 13:41 WIB
In this photo reviewed by U.S. military officials, flags fly at half-staff in honor of the U.S. service members and other victims killed in the terrorist attack in Kabul, Afghanistan, at Camp Justice, Sunday, Aug. 29, 2021, in Guantanamo Bay Naval Base, Cuba. Camp Justice is where the military commission proceedings are held for detainees charged with war crimes. (AP Photo/Alex Brandon)
Camp Justice di Teluk Guantanamo, Kuba, yang menjadi lokasi digelarnya sidang para tahanan Guantanamo (AP Photo/Alex Brandon)

Dia menyatakan dirinya berupaya mengambil tanggung jawab atas tindakannya di masa lalu. "Saya bukan anak muda yang mudah dipengaruhi, yang rentan, seperti 20 tahun lalu. Saya menolak Al-Qaeda, saya menolak terorisme," tegas Khan dalam persidangan.

Sebelumnya, Khan menyampaikan pengakuan bahwa dirinya diperkosa staf medis CIA saat dirinya berada dalam penahanan badan intelijen pusat AS itu di dark sites yang tidak disebut lokasi negaranya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengakuan ini disampaikan Khan sebagai bagian dari kesepakatan untuk mendapat keringanan hukuman, dan menjadi momen pertama kesaksian terbuka soal penyiksaan dan pelecehan yang dialami tawanan yang ditangkap setelah serangan 11 September 2001 di New York dan di Washington.

Khan menuturkan dirinya ditahan selama berhari-hari, sebagian digantung dengan rantai, tanpa makanan atau pakaian, di dalam sel tahanan gelap dengan musik keras bergaung dan penjaga menuangkan air es kepadanya.

ADVERTISEMENT

Peringatan: artikel ini mengandung rincian serangan seksual

Rincian perlakuan buruk lainnya, termasuk serangan seksual, ditulis Khan dalam dokumen sepanjang 39 halaman. "Pada September 2004, di penjara CIA, saya diperkosa oleh staf medis CIA," kata Khan.

Ia menuturkan, dalam keadaan tak berdaya, staf-staf medis CIA memasukkan objek seperti pipa ke anusnya. Objek yang dipakai CIA ini berbeda dengan yang pernah mereka gunakan. Serangan seksual ini kadang dilakukan di selnya, kadang dilakukan di ruangan lain.

Penyiksaan itu dialami Khan selama tiga tahun setelah dia ditangkap di Karachi tahun 2003.

Dalam pernyataannya, Khan menambahkan bahwa dirinya tidak menyimpan dendam terhadap orang-orang yang menyiksanya. "Kepada mereka yang menyiksa saya, saya memaafkan Anda -- kalian semua," ucapnya kepada pengadilan militer AS.

Berdasarkan kesepakatan pembelaan sebelumnya, Khan bisa dibebaskan paling cepat tahun depan, setelah menghabiskan 19 tahun dalam tahanan AS.


(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads