Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan akan meningkatkan pelatihan pasukan cadangannya mulai tahun depan, termasuk menggandakan latihan tempur dan menembak. Hal ini diumumkan saat China meningkatkan aktivitas militer di dekat Taiwan yang masih dianggap bagian wilayahnya.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (2/11/2021), ketegangan antara Taiwan dan China semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir saat Beijing menambah tekanan militer, termasuk misi pengerahan pesawat tempur China berkali-kali ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan.
Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-Cheng, bulan lalu menggambarkan situasinya sebagai situasi 'paling serius' selama lebih dari 40 tahun dan mendorong pengeluaran militer tambahan untuk senjata buatan dalam negeri.
Disebutkan Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya bahwa mulai tahun depan, latihan penyegaran wajib untuk sejumlah pasukan cadangan akan ditingkatkan menjadi 14 hari, dari sebelumnya 5-7 hari.
"Untuk secara efektif meningkatkan kemampuan tempur pasukan cadangan," demikian sebut pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan.
Disebutkan juga bahwa pasukan cadangan akan diwajibkan untuk menggandakan jumlah peluru yang mereka tembakkan dalam latihan menembak. Sementara untuk latihan tempur akan diperpanjang menjadi 56 jam, dari yang tadinya setengah hari.
Program baru akan diterapkan pada sekitar 13 persen dari 110.000 personel pasukan cadangan yang berencana akan dilatih tahun depan, sebelum keputusan lebih lanjut akan diambil untuk memperluasnya.
Simak Video: 8 Jet Tempur China Masuk Zona Pertahanan Udara Taiwan
(nvc/ita)