Bersitegang dengan China, Taiwan Gencarkan Latihan Pasukan Cadangan

Bersitegang dengan China, Taiwan Gencarkan Latihan Pasukan Cadangan

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 02 Nov 2021 16:04 WIB
Helicopters fly over President Office with Taiwan National flag during the National Day celebrations in Taipei, Taiwan, Saturday, Oct. 10, 2020. Taiwanese President Tsai Ing-wen said Saturday she has hopes for less tensions with China and in the region if Beijing will listen to Taipei’s concerns, alter its approach and restart dialogue with the self-ruled island democracy. (AP Photo/Chiang Ying-ying)
Ilustrasi (dok. AP Photo/Chiang Ying-ying)
Taipei -

Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan akan meningkatkan pelatihan pasukan cadangannya mulai tahun depan, termasuk menggandakan latihan tempur dan menembak. Hal ini diumumkan saat China meningkatkan aktivitas militer di dekat Taiwan yang masih dianggap bagian wilayahnya.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (2/11/2021), ketegangan antara Taiwan dan China semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir saat Beijing menambah tekanan militer, termasuk misi pengerahan pesawat tempur China berkali-kali ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan.

Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-Cheng, bulan lalu menggambarkan situasinya sebagai situasi 'paling serius' selama lebih dari 40 tahun dan mendorong pengeluaran militer tambahan untuk senjata buatan dalam negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya bahwa mulai tahun depan, latihan penyegaran wajib untuk sejumlah pasukan cadangan akan ditingkatkan menjadi 14 hari, dari sebelumnya 5-7 hari.

"Untuk secara efektif meningkatkan kemampuan tempur pasukan cadangan," demikian sebut pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan.

ADVERTISEMENT

Disebutkan juga bahwa pasukan cadangan akan diwajibkan untuk menggandakan jumlah peluru yang mereka tembakkan dalam latihan menembak. Sementara untuk latihan tempur akan diperpanjang menjadi 56 jam, dari yang tadinya setengah hari.

Program baru akan diterapkan pada sekitar 13 persen dari 110.000 personel pasukan cadangan yang berencana akan dilatih tahun depan, sebelum keputusan lebih lanjut akan diambil untuk memperluasnya.

Simak Video: 8 Jet Tempur China Masuk Zona Pertahanan Udara Taiwan

[Gambas:Video 20detik]



Taiwan secara bertahap beralih dari wajib militer kepada pasukan profesional yang didominasi sukarelawan.

Tahun lalu, Reuters melaporkan bahwa pergeseran itu merepotkan dan memicu pemusnahan pasukan cadangan yang beranggotakan 2,31 juta personel. Beberapa mengeluhkan latihan dan kuliah tidak berguna yang membuang-buang waktu selama pelatihan ulang.

China sebelumnya menegaskan Taiwan sebagai bagian dari kedaulatannya dan menyatakan Taiwan harus direbut paksa jika perlu. Sementara Taiwan menegaskan pihaknya sebagai negara merdeka dan akan mempertahankan kebebasan serta demokrasinya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads