.webp)
Otoritas Arab Saudi pada Senin (1/11) waktu setempat telah mengeksekusi mati seorang pria yang dihukum karena mencoba menembak mati pasukan keamanan. Dia juga telah dikenai dakwaan kepemilikan senjata dan dugaan hubungan dengan tokoh-tokoh yang dituduh melakukan kegiatan teroris.
Dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (2/11/2021), pria tersebut dieksekusi mati di Dammam di Provinsi Timur, yang telah dilanda kerusuhan sejak 2011 ketika sebagian besar pengunjuk rasa Muslim Syiah yang terinspirasi oleh perlawanan Musim Semi Arab, turun ke jalan.
Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan pada media resmi, Saudi Press Agency (SPA) bahwa pria Saudi yang dieksekusi itu "mengambil bagian dalam dua operasi penembakan terhadap pasukan keamanan yang bertujuan untuk membunuh" serta "berurusan dan memiliki senjata".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian menambahkan bahwa pria itu juga "terkait dengan orang-orang yang dicari karena kegiatan terorisme".
Sebelumnya pada bulan Agustus lalu, kelompok hak asasi manusia, Amnesty Internasional, mengatakan bahwa setidaknya 40 orang telah dieksekusi mati antara Januari dan Juli di Arab Saudi. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding eksekusi mati tahun 2020 dengan total 60 orang.
Lebih lanjut, Amnesty menyatakan otoritas Arab Saudi telah mengeksekusi mati 184 orang pada tahun 2019 yang menjadi jumlah tertinggi dalam satu tahun di negara itu.
Awal tahun ini, Komisi Hak Asasi Manusia pemerintah Arab Saudi melaporkan telah mendokumentasikan 27 eksekusi mati pada tahun 2020, penurunan dari tahun sebelumnya karena moratorium hukuman mati untuk pelanggaran narkoba.
Lihat juga Video: Atasi Pemanasan Global, Arab Saudi Netralisasi Emisi Gas Rumah Kaca
