Iran Nyatakan Siap Kembali ke Perundingan Nuklir, AS Meragukan

Iran Nyatakan Siap Kembali ke Perundingan Nuklir, AS Meragukan

Mutia Safira - detikNews
Kamis, 28 Okt 2021 14:53 WIB
The U.S. Capitol is seen between flags placed on the National Mall ahead of the inauguration of President-elect Joe Biden and Vice President-elect Kamala Harris, Monday, Jan. 18, 2021, in Washington.
Ilustrasi (dok. AP/Alex Brandon)
Washington DC -

Gedung Putih meragukan Iran sungguh-sungguh siap untuk memulai kembali perundingan nuklir yang terhenti. Sikap skeptis Amerika Serikat (AS) ini disampaikan setelah kepala perunding Iran mengumumkan Teheran siap kembali ke perundingan nuklir di Wina, Austria, pada akhir November mendatang.

Seperti dilansir Associated Press, Kamis (28/10/2021), Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Ali Bagheri, yang juga kepala perunding Iran menyatakan via Twitter bahwa Iran sepakat untuk memulai kembali negosiasi pada akhir November dan tanggal perundingannya akan diumumkan lebih lanjut pekan depan.

Dalam tanggapannya, Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan para pejabat AS mengetahui pernyataan Bagheri itu, namun mereka masih menunggu para pejabat Eropa untuk mengonfirmasi bahwa Iran benar-benar siap untuk melanjutkan perundingan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya akan menyerahkan kepada para perunding untuk menentukan kapan babak diskusi berikutnya akan dilakukan," ujar Psaki.

"Pandangan kami terus mengarah pada kepatuhan demi kepatuhan, dan kami akan menyerahkannya kepada negara-negara Eropa dan para perunding kami untuk menentukan kapan langkah selanjutnya," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Mantan Presiden Donald Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran dan beberapa waktu terakhir, AS berpartisipasi secara tidak langsung dalam perundingan di Wina dimaksudkan untuk membuat AS dan Iran kembali pada kesepakatan itu. Perundingan terhenti sejak Juni lalu ketika Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengambil alih kekuasaan.

Pernyataan terbaru yang disampaikan Bagheri soal dilanjutkannya perundingan muncul setelah Utusan Khusus AS untuk Iran, Robert Malley, menyatakan adanya kekhawatiran 'mendalam dan berkembang" dalam pemerintahan Presiden Joe Biden tentang penolakan Iran melanjutkan perundingan di Wina.

Dalam pernyataannya, Psaki mengatakan AS dan mitranya masih menginginkan solusi diplomatik. Namun Gedung Putih tidak menutup kemungkinan untuk mempertimbangkan alternatif lainnya, tergantung pada tindakan Iran.

"Kami akan mengirimkan pesan yang jelas kepada Iran ... bahwa jendela ini tidak terbatas," tegas Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, pada Selasa (26/10) waktu setempat.

Lebih lanjut, Bagheri dalam pernyataan va Twitter menyatakan dirinya telah terlibat dalam 'dialog yang sangat serius dan konstruktif' dengan Wakil Sekretaris Jenderal Uni Eropa untuk urusan politik soal 'elemen-elemen penting untuk keberhasilan negosiasi'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads