Saat bentrokan bulan lalu, sebagian besar penduduk Thantlang melarikan diri. Banyak dari mereka melintasi perbatasan ke India.
Save the Children mengatakan kota itu "sebagian besar kosong" ketika gempuran terjadi. Sementara para stafnya telah pergi setelah kekerasan sebelumnya.
Gempuran yang terjadi menyuarakan keprihatinan akan keselamatan 20 anak-anak yang diyakini Save the Children masih di Thantlang. Disebutkan bahwa gempuran yang terjadi kian memperdalam krisis di Myanmar.
(izt/knv)