Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan warganya untuk melakukan vaksinasi, seiring negara tersebut berjuang untuk mengendalikan lonjakan kasus infeksi virus Corona.
Pada Jumat (29/10) waktu setempat, Ukraina melaporkan 26.870 kasus baru COVID-19 dalam waktu 24 jam, yang merupakan angka rekor untuk negara bekas Uni Soviet tersebut.
"Saya meminta semua orang untuk mematikan media sosial dan menghidupkan otak Anda," cetus Zelensky seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (30/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus divaksinasi," katanya dalam perjalanan ke kota pelabuhan Odessa di Ukraina selatan, seraya menambahkan bahwa "itu satu-satunya solusi".
Meskipun tiga vaksin tersedia di Ukraina -- AstraZeneca, Pfizer dan CoronaVac buatan China --- sejauh ini hanya sekitar 20 persen warga Ukraina yang telah divaksinasi lengkap.
Pihak berwenang di negara berpenduduk sekitar 41 juta orang tersebut, pada awalnya berjuang untuk mendapatkan dosis vaksin. Namun, kemudian otoritas Ukraina harus berjuang untuk meyakinkan warganya yang skeptis terhadap vaksin untuk mau disuntik.
Otoritas Ukraina kemudian menerapkan pembatasan baru yang mengharuskan vaksinasi. Hal ini membuat orang-orang di seluruh negeri berduyun-duyun ke pusat vaksinasi, dengan inokulasi sekarang berjalan pada sekitar 290.000 orang per hari.
"Hari ini kita memiliki kecepatan yang baik (vaksinasi), tetapi, bagaimanapun, jumlah kasus dan kematian meningkat," kata Zelensky seraya menyerukan untuk mempercepat tingkat vaksinasi.
Ukraina sejauh ini telah mencatat lebih dari 2,8 juta kasus COVID-19 dan 66.000 kematian.
Simak juga 'Parlemen Ukraina Mengesahkan UU Anti-Oligarki':