Pemerintah Arab Saudi mengumumkan penarikan Duta Besarnya untuk Lebanon dan memberi waktu 48 jam bagi Dubes Lebanon untuk meninggalkan kerajaan tersebut. Ini dilakukan setelah seorang menteri Lebanon membuat pernyataan yang "menghina" tentang perang Yaman.
Seperti diberitakan AFP, Sabtu (30/10/2021), Kementerian Luar Negeri Saudi menyatakan, kerajaan memerintahkan "pemanggilan Duta Besar di Lebanon untuk konsultasi, dan kepergian Duta Besar Lebanon dari kerajaan dalam waktu 48 jam atas pernyataan "menghina" yang dibuat minggu ini oleh Menteri Informasi Lebanon."
Disebutkan bahwa pemerintah Saudi juga "memutuskan untuk menghentikan semua impor Lebanon".
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati bereaksi cepat, mengatakan dia "menyesali" langkah pemerintah Saudi tersebut.
"Kami sangat menyesal atas keputusan kerajaan dan berharap kerajaan akan mempertimbangkan kembali. Adapun kami, kami akan terus bekerja untuk menyelesaikan apa yang perlu diselesaikan," katanya.
Sebelumnya, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab pada Rabu (27/10) waktu setempat telah memanggil Dubes Lebanon atas kritik Menteri Informasi George Kordahi terhadap koalisi militer pimpinan Saudi yang memerangi kelompok pemberontak Houthi di Yaman.
Kordahi mengatakan dalam sebuah wawancara televisi, bahwa pemberontak Houthi yang didukung Iran hanya "membela diri ... melawan agresi eksternal". Dia juga mengatakan bahwa "rumah-rumah, desa-desa, pemakaman dan pernikahan dibom oleh koalisi".
Simak juga 'Lautan Manusia Rayakan Maulid Nabi di Yaman':