Sedikitnya 13 orang tewas akibat serangan rudal pemberontak Houthi yang mengenai rumah seorang kepala suku etnis di Marib, Yaman. Salah satu korban tewas dilaporkan anak-anak.
"Sebuah rudal balistik Houthi mengenai rumah Sheikh Abdul Latif al-Qibli di Al-Jawba pada Kamis (28/10) malam, saat pertemuan dengan kepala suku etnis yang berjuang di pihak pemerintah," tutur seorang pejabat militer pemerintah Yaman yang enggan disebut namanya, seperti dilansir AFP, Jumat (29/10/2021).
"Sedikitnya 13 orang, termasuk seorang anak, tewas," sebutnya. Angka kematian itu dikonfirmasi seorang sumber medis di area yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marib, ibu kota dari provinsi kaya minyak dengan nama yang sama, diketahui menjadi markas terakhir pemerintah Yaman yang diakui internasional.
Houthi yang didukung Iran memulai serangan untuk merebut Marib sejak Februari lalu, dan setelah jeda, memperbarui serangan mereka dalam beberapa pekan terakhir. Pekan ini, Houthi mengklaim telah mencapai sekitar kota Marib dan hampir mengepungnya.
Menurut pejabat militer setempat, selain menewaskan seorang anak, serangan rudal Houthi juga menewaskan empat kepala suku etnis setempat.
Menteri Informasi Yaman, Moammar al-Eryani, menuturkan via Twitter bahwa sedikitnya 12 orang tewas akibat serangan rudal itu, termasuk dua anak laki-laki Qibli
"Milisi (Houthi) terus secara sistematis dan dengan sengaja membombardir desa-desa dan rumah-rumah... demi memicu korban maksimum dari kalangan sipil," sebutnya.
Koalisi pimpinan Arab Saudi, yang mendukung pemerintah Yaman, telah melancarkan serangan udara sejak 11 Oktober lalu untuk mencegah Houthi mencapai kota Marib.
Sejak saat itu, sekitar 2.000 pemberontak Houthi tewas di area Al-Jawba, yang berjarak 50 kilometer sebelah selatan Marib dan di dua distrik lainnya.
Pemberontak Houthi jarang mengomentari korban jiwa dari pihak mereka. AFP belum bisa memverifikasi secara independen jumlah pemberontak Houthi yang tewas itu.