Kekurangan Pangan, Warga Korea Utara Diimbau Makan Angsa Hitam

Kekurangan Pangan, Warga Korea Utara Diimbau Makan Angsa Hitam

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 29 Okt 2021 16:15 WIB
In this photo provided by the North Korean government, North Korean leader Kim Jong Un speaks during a parliament meeting in Pyongyang, North Korea Wednesday, Sept. 29, 2021. Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided and cannot be independently verified. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Pemimpin Korut, Kim Jong-Un (dok. Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Pyongyang -

Korea Utara (Korut) terpaksa berinovasi untuk mengatasi kesulitan ekonomi dan kekurangan pangan yang dipicu lockdown virus Corona (COVID-19) di perbatasannya. Salahnya satunya dengan mengimbau warganya untuk mengonsumsi angsa hitam sebagai alternatif makanan.

Otoritas Korut juga menerbitkan kupon makan sebagai pengganti uang tunai. Demikian seperti dilansir Reuters, Jumat (29/10/2021).

Dengan berakhirnya panen, para pengamat internasional menyebut situasi situasi pangan dan perekonomian di Korut terpantau berbahaya, dan ada pertanda bahwa rezim komunis itu meningkatkan perdagangan dan menerima pengiriman besar bantuan kemanusiaan via China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badan intelijen Korea Selatan (Korsel), negara tetangga Korut, menuturkan dalam rapat tertutup di parlemen pada Kamis (28/10) waktu setempat, bahwa pemimpin Korut, Kim Jong-Un, mengeluarkan perintah yang menyerukan agar setiap butir beras diamankan dan upaya habis-habisan dilakukan untuk pertanian.

Menurut laporan sejumlah media yang mengutip sumber-sumber di Korut, bank sentral di Pyongyang bahkan telah mencetak kupon uang bernilai sekitar US$ 1 akibat kekurangan uang kertas untuk mata uangnya.

ADVERTISEMENT

Rimjin-gang, situs berbasis di Jepang yang dikelola para pembelot Korut, melaporkan bahwa kupon-kupon itu diedarkan sejak Agustus lalu, sebagian karena kertas dan tinta untuk uang kertas resmi Korut tidak lagi datang dari China.

Menurut NK News yang berbasis di Seoul, kekurangan uang kertas juga mungkin diperburuk oleh penindakan tegas pemerintah Korut terhadap penggunaan mata uang asing, khususnya dolar Amerika Serikat (AS) dan Renminbi China yang digunakan secara luas sebelumnya.

Reuters tidak bisa memverifikasi secara independen soal penggunaan kupon di Korut tersebut.

Sementara pekan ini, media nasional Korut mempromosikan konsumsi daging angsa hitam sebagai sumber makanan yang berharga. Disebut juga bahwa pembiakan skala industri yang baru dikembangkan akan membantu meningkatkan kehidupan rakyat.

"Daging angsa hitam itu enak dan memiliki sifat mengobati," demikian sebut surat kabar Partai Buruh yang berkuasa di Korut, Rodong Sinmun, pada Senin (25/10) waktu setempat.

Angsa hitam diketahui merupakan spesies ornamental eksotis yang biasanya dilindungi. Namun laporan NK News menyebut penelitian soal pembiakan burung ornamental itu untuk makanan telah dimulai sejak awal tahun 2019.

Otoritas Korut telah memberitahu sekolah-sekolah, pabrik-pabrik dan bisnis-bisnis setempat untuk menanam sendiri makanan mereka dan membiakkan ikan serta binatang lainnya untuk meningkatkan swasembada.

"Solusinya dimaksudkan untuk mengatasi baik kegagalan pertanian skala besar untuk menyediakan pasokan makanan yang memadai untuk seluruh negeri dan pembatasan terkini pemerintah terkait COVID-19 yang sebagian besar memblokir makanan dan impor lainnya sejak awal 2020," sebut koresponden analitik senior NK News, Colin Zwirko.

Korut telah sejak lama mengalami kerawanan pangan, dengan para pengamat menyebut perekonomian yang salah urus semakin diperburuk oleh sanksi-sanksi internasional terkait senjata nuklir, juga bencana alam dan pandemi Corona.

Kim Jong-Un dilaporkan telah mengakui adanya situasi pangan yang 'tegang' dan meminta maaf atas pengorbanan yang harus dilakukan warganya demi mencegah Corona. Namun dia juga menyebut perekonomian membaik tahun ini, dan Korut membantah laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) soal ribuan warganya terancam kelaparan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads