India mengklaim telah sukses menguji coba rudal balistik antarbenua yang memiliki kemampuan nuklir. Rudal balistik antarbenua India itu diklaim memiliki jangkauan 5.000 kilometer.
Seperti dilansir Associated Press dan AFP, Kamis (28/10/2021), uji coba rudal itu digelar pada Rabu (27/10) waktu setempat, di tengah meningkatnya ketegangan di perbatasan dengan China. Bahkan media lokal menyebutnya sebagai 'sinyal keras' bagi China di tengah perselisihan perbatasan kedua negara.
Kementerian Luar Negeri India dalam pernyataannya menyebut rudal balistik antarbenua yang bernama Agni-5 itu diluncurkan dari Pulau Abdul Kalam, yang ada di lepas pantai timur India, pada Rabu (27/10) malam waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan juga bahwa rudal balistik itu jatuh ke perairan Teluk Benggala dengan 'tingkat akurasi yang sangat tinggi'.
"Uji coba yang sukses ... sejalan dengan kebijakan yang dinyatakan India untuk memiliki 'pencegahan minimum yang kredibel' untuk mendukung komitmen 'No First Use' (untuk senjata nuklir)," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan India.
Rudal balistik setinggi 17 meter itu telah diuji coba beberapa kali sebelumnya, namun belum pernah diuji coba pada malam hari.
Laporan media lokal, Times of India, menyebut otoritas India sedang berupaya memampukan rudal balistik Agni-5 untuk membawa beberapa muatan hulu ledak nuklir sekaligus agar bisa mencapai target yang berbeda-beda.
Simak juga 'AS Siap Bertemu Korut untuk Dialog-Minta Hentikan Provokasi':
Diketahui bahwa persenjataan rudal yang kuat dari China telah mendorong India untuk meningkatkan sistem persenjataannya dalam beberapa tahun terakhir. Rudal balistik Agni-5 diyakini mampu menjangkau nyaris seluruh daratan China.
India disebut sudah mampu menyerang ke area manapun di dalam wilayah Pakistan, negara tetangganya sekaligus musuh bebuyutannya yang sudah tiga kali terlibat perang sengit sejak merdeka dari kolonial Inggris tahun 1947 silam.
Otoritas India mengembangkan sistem nuklir dan rudal jarak menengah dan jarak jauh sejak tahun 1990an di tengah meningkatnya persaingan strategis dengan China, yang memicu dorongan besar bagi kemampuan pertahanan negara itu.
Ketegangan antara kedua negara memanas sejak tahun lalu terkait area perbatasan di pegunungan Ladakh, Himalaya, yang menjadi sengketa. India juga dilaporkan semakin curiga dengan upaya China meningkatkan pengaruhnya di Samudra Hindia.
Baca juga: No Deal! Dialog Perbatasan China-India Buntu |