Kisah Bayi Afghanistan Dijual Demi Sesuap Nasi, Myanmar Boikot KTT ASEAN

International Updates

Kisah Bayi Afghanistan Dijual Demi Sesuap Nasi, Myanmar Boikot KTT ASEAN

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 26 Okt 2021 17:44 WIB
Ancaman gizi buruk kian nyata di Afghanistan. Kondisi perekonomian yang belum stabil membuat orang tua di negara itu mati-matian penuhi kebutuhan anak mereka.
ilustrasi (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Afghanistan yang kini dikuasai Taliban berada di ambang bencana besar, dengan keluarga-keluarga miskin yang sudah putus asa terpaksa menjual anak dan bayi mereka kepada orang lain. Salah satu keluarga di luar Herat mengakui terpaksa menjual bayi perempuannya seharga US$ 500 (Rp 7 juta).

Seperti dilaporkan BBC dan dilansir Mirror.co.uk, Selasa (26/10/2021), Program Pangan Dunia (WFP) pada Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperingatkan bahwa nyaris 1 juta anak di Afghanistan berisiko kelaparan.

Diungkapkan WFP bahwa jutaan orang bisa meninggal kecuali tindakan segera diambil untuk menyelamatkan 22,8 juta warga Afghanistan yang hampir mati kelaparan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (26/10/2021):

- Israel Gelar Latihan Angkatan Udara Terbesar, Diikuti AS Cs dan India

ADVERTISEMENT

Israel menggelar latihan Angkatan Udara terbesarnya pada pekan ini, yang diikuti oleh beberapa negara Barat dan India. Kepala Angkatan Udara Uni Emirat Arab dijadwalkan menginspeksi latihan tersebut.

Seperti dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (26/10/2021), Kepala Operasi Angkatan Udara Israel, Amir Lazar mengatakan pada wartawan bahwa latihan itu "tidak berfokus pada Iran". Namun, para pejabat militer Israel tak mengelak bahwa republik Islam tersebut tetap menjadi ancaman strategis utama Israel dan fokus sebagian besar perencanaan militernya.

Israel telah mengadakan latihan militer yang diberi nama "Blue Flag" tersebut setiap dua tahun sejak 2013 di Gurun Negev.

Beberapa latihan pendahuluan dimulai minggu lalu.

- Penembakan Brutal di Mal AS, 2 Orang Tewas dan 4 Luka

Aksi penembakan brutal terjadi di sebuah pusat perbelanjaan di Amerika Serikat. Dua orang tewas dan empat lainnya terluka, termasuk seorang polisi ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah mal di negara bagian Idaho pada Senin (25/10) waktu setempat.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (26/10/2021), aparat polisi di Boise dipanggil ke mal dengan laporan "bahwa setidaknya satu orang tertembak dan tewas," kata kepala polisi kota Boise, Ryan Lee kepada wartawan.

Para polisi terlibat baku tembak dengan seorang pria yang cocok dengan deskripsi yang diberikan oleh penelepon 911. Seorang polisi terluka akibat tembakan dalam insiden itu.

- Taliban Bentuk Pasukan Bersenjata Baru untuk Afghanistan

Pemerintahan Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan mengumumkan pembentukan pasukan bersenjata baru untuk negara tersebut. Pasukan terbaru ini akan menyertakan tentara-tentara dari rezim sebelumnya.

Seperti dilansir Arab News, Selasa (26/10/2021), militer dan pemerintahan Afghanistan yang didukung Barat kolaps pada 15 Agustus lalu ketika Presiden Ashraf Ghani kabur ke luar negeri saat Taliban mengambil alih kekuasaan di Kabul.

Pada akhir Agustus, Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya kemudian menarik pasukan mereka setelah misi selama 20 tahun terakhir di Afghanistan. Pada September lalu, Taliban membentuk pemerintahan interim untuk memimpin Afghanistan, sembari menyatakan negara itu sebagai Emirat Islam.

Menteri Pertahanan Mullah Mohammed Yaqoob -- yang merupakan anak pendiri Taliban, Mullah Omar -- mengumumkan pembentukan pasukan bersenjata baru pada Minggu (24/10) waktu setempat, melalui pesan audio yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan.

- Pemimpin Junta Militer Tak Diundang, Myanmar Boikot KTT ASEAN

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) digelar tanpa kehadiran perwakilan Myanmar. Junta militer Myanmar menolak mengirim perwakilan setelah pemimpin junta militer tak diundang karena dianggap mengabaikan komitmen untuk meredakan kekacauan usai kudeta di negara itu.

Dua pekan lalu, para Menteri Luar Negeri dari negara-negara ASEAN menyepakati bahwa pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, tidak diundang ke KTT virtual ASEAN pada 26-28 Oktober.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (26/10/2021), ASEAN menyatakan akan menerima perwakilan non-politik dari Myanmar dalam KTT itu. Namun, pada Senin (25/10) waktu setempat, Myanmar menegaskan hanya akan menyetujui pemimpinnya atau menterinya untuk hadir.

Absennya Myanmar dalam KTT tidak disebutkan baik oleh Brunei Darussalam selaku Ketua ASEAN saat ini, maupun oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN saat pembukaan pertemuan virtual itu.

- Kisah Pilu Keluarga Afghanistan Kelaparan, Jual Bayi Rp 7 Juta!

Afghanistan yang kini dikuasai Taliban berada di ambang bencana besar, dengan keluarga-keluarga miskin yang sudah putus asa terpaksa menjual anak dan bayi mereka kepada orang lain. Salah satu keluarga di luar Herat mengakui terpaksa menjual bayi perempuannya seharga US$ 500 (Rp 7 juta).

Seperti dilaporkan BBC dan dilansir Mirror.co.uk, Selasa (26/10/2021), Program Pangan Dunia (WFP) pada Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperingatkan bahwa nyaris 1 juta anak di Afghanistan berisiko kelaparan.

Diungkapkan WFP bahwa jutaan orang bisa meninggal kecuali tindakan segera diambil untuk menyelamatkan 22,8 juta warga Afghanistan yang hampir mati kelaparan.

Afghanistan menghadapi blokade global untuk bantuan kemanusiaan sejak pasukan asing ditarik keluar dari negara itu. Berkuasanya kembali Taliban berujung pada tidak adanya pengakuan internasional dan tidak adanya lagi bantuan yang masuk ke Afghanistan.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads