Presiden Uganda: Ledakan Maut Tindakan Teroris, Kami Buru Pelakunya

Presiden Uganda: Ledakan Maut Tindakan Teroris, Kami Buru Pelakunya

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 24 Okt 2021 17:09 WIB
Police line tape. Crime scene investigation. Forensic science.
Ilustrasi (Foto: Getty Images/D-Keine)
Jakarta -

Presiden Uganda Yoweri Museveni mengatakan bahwa ledakan di ibu kota Kampala adalah aksi teroris. Dia berjanji akan memburu para pelaku.

"Tampaknya ini aksi teroris. Kami akan menangkap pelakunya," kata Museveni dalam sebuah postingan di Twitter, seperti dilansir AFP, Minggu (24/10/2021).

Menurut keterangan polisi, ledakan terjadi pada Sabtu (24/10) sekitar pukul 9 malam waktu setempat. Ledakan terjadi di restoran yang menjual daging babi panggang di Komamboga, pinggiran utara Kampala.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Museveni menambahkan pihaknya telah diberitahu bahwa ada tiga orang yang "meninggalkan sebuah paket" di tempat kejadian. Tak berlangsung lama, paket itu meledak dan menewaskan satu orang serta melukai lima orang lainnya.

Usai kejadian, para penyidik menyisir lokasi ledakan. Pihak kepolisian akan segera merilis informasi lebih lanjut terkait insiden mematikan ini.

ADVERTISEMENT

"Masyarakat tidak perlu takut, kami akan mengalahkan kriminalitas ini seperti kami telah mengalahkan semua kriminalitas lain yang dilakukan oleh babi yang tidak menghargai kehidupan," kata Museveni.

Polisi anti-teror terlihat menahan para wartawan dan masyarakat beberapa ratus meter dari lokasi ledakan. Sementara, petugas forensik terlihat memeriksa area di dekat tempat kejadian.

Ledakan terjadi sekitar dua jam setelah dimulainya jam malam virus corona di Uganda.

Walikota setempat, Emmanuel Sserunjogi, mengatakan ledakan terjadi di daerah yang ramai pengunjung di malam hari.

"Masyarakat ketakutan. Itu adalah tindakan yang mengerikan. Orang-orang terbangun oleh suara bom," katanya kepada AFP.

Simak juga 'Bom Meledak di Dekat Istana Presiden Somalia, 8 Orang Tewas':

[Gambas:Video 20detik]



Ledakan ini menjadi serangan mematikan pertama dalam beberapa tahun di Kampala.

Sebelumnya, pada 8 Oktober, kelompok Negara Islam (ISIS) mengklaim serangan pertamanya di Uganda dengan mengebom pos polisi di daerah Kawempe.

Tidak ada ledakan atau cedera yang dilaporkan oleh pihak berwenang atau media lokal pada saat itu. Namun polisi mengkonfirmasi sebuah insiden kecil telah terjadi tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Setelah klaim ISIS, Inggris dan Prancis memberikan pesan bagi pelaku perjalanan ke Uganda. Mereka mendesak warganya di Uganda untuk lebih waspada di tempat-tempat ramai dan tempat-tempat umum seperti restoran, bar, dan hotel.

"Teroris sangat mungkin mencoba melakukan serangan di Uganda. Serangan bisa dilakukan tanpa pandang bulu, termasuk di tempat-tempat yang dikunjungi oleh orang asing," demikian saran terbaru dari Inggris.

Pada 2010, pemboman kembar di Kampala yang menargetkan para penonton final Piala Dunia menewaskan 76 orang. Saat itu, kelompok militan Al-Shabaab Somalia mengaku bertanggung jawab atas ledakan di sebuah restoran dan di klub rugby.

Halaman 2 dari 2
(izt/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads