Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengungkapkan bahwa Rusia tengah mempertimbangkan untuk mencoret Taliban, yang kini berkuasa di Afghanistan, dari daftar organisasi teroris. Namun Putin menekankan bahwa hal ini harus terjadi pada level Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Seperti dilansir Reuters dan kantor berita Rusia, TASS News Agency, Sabtu (23/10/2021), Rusia melabeli Taliban sebagai 'organisasi teroris' sejak tahun 2003, namun menyambut Taliban untuk pembicaraan di Moskow beberapa kali sebelum kelompok itu mengambil alih kekuasaan di Afghanistan sejak Agustus lalu.
"Kita semua berharap orang-orang ini, Taliban, yang tidak diragukan lagi mengendalikan situasi di Afghanistan akan memastikan bahwa situasi berkembang secara positif," ucap Putin dalam pertemuan internasional Valdai Discussion Club, pekan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita menjaga solidaritas (terkait keputusan bersama mengenai Taliban) dan akan mempertimbangkan keputusan untuk menghapus mereka dari daftar organisasi teroris," imbuhnya.
Lebih lanjut, Putin mengakui bahwa Rusia semakin mengarah kepada keputusan tersebut. "Sepertinya kita mendekati ini," ujar Putin dalam pertemuan itu, merujuk pada keputusan menghapus Taliban dari daftar organisasi teroris.
"Posisi Rusia adalah membuat kemajuan tepat ke arah ini," ucap Putin.
"Tapi keputusan ini harus diambil sesuai dengan prosedur yang sama yang digunakan ketika kita memasukkan gerakan (Taliban-red) itu ke dalam daftar organisasi teroris," imbuhnya. Diketahui bahwa keputusan memasukkan Taliban ke dalam daftar organisasi teroris dilakukan pada level PBB.
Dalam forum itu, Putin juga menambahkan bawa Rusia bukan satu-satunya negara yang terlibat dalam upaya mencoret Taliban dari daftar organisasi teroris.
"Kita bekerja sama dengan perwakilan Taliban, kita mengundang mereka ke Moskow dan kita tetap berhubungan dengan mereka di Afghanistan," ungkapnya.
Awal pekan ini, Rusia menyerukan penyaluran bantuan internasional untuk mendukung Afghanistan, pada saat bersamaan ketika Moskow menjadi tuan rumah konferensi internasional yang dihadiri Taliban.