Erdogan Ancam Usir 10 Dubes Negara Barat dari Turki, Termasuk AS

ADVERTISEMENT

Erdogan Ancam Usir 10 Dubes Negara Barat dari Turki, Termasuk AS

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Jumat, 22 Okt 2021 08:24 WIB
Turkeys President Recep Tayyip Erdogan looks up during a joint news conference with German Chancellor Angela Merkel following their meeting at Huber Villa presidential palace, in Istanbul, Turkey, Saturday, Oct. 16, 2021. The leaders discussed Ankaras relationship with Germany and the European Union as well as regional issues including Syria and Afghanistan. (AP Photo/Francisco Seco)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: AP/Francisco Seco)
Ankara -

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengancam akan mengusir duta besar dari Amerika Serikat, Jerman, dan delapan negara barat lainnya. Ancaman itu dilayangkan Erdogan pasca penahanan filantropis dan aktivis kelahiran Paris, Osman Kavala (64) mendapat kecaman.

Dilansir AFP, Jumat (22/10/2021), sebelumnya 10 duta besar dari negara barat mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan penahanan Kavala yang berkelanjutan 'membayangi' Turki.

"Saya mengatakan kepada menteri luar negeri kami bahwa kami tidak dapat memiliki kemewahan untuk menampung mereka di negara kami," kata Erdogan kepada wartawan dalam komentar yang diterbitkan oleh media Turki.

Kavala telah menghadapi serangkaian tuduhan terkait dengan protes anti-pemerintah 2013 dan kudeta militer yang gagal pada 2016.

Dalam pernyataan mereka, AS, Jerman, Kanada, Denmark, Finlandia, Prancis, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, dan Swedia menyerukan 'penyelesaian yang adil dan cepat untuk kasus (Kavala)'.

10 utusan itu telah dipanggil ke kementerian luar negeri Turki pada Selasa (19/10) waktu setempat.

Erdogan terdengar sangat marah dalam percakapan dengan wartawan Turki di dalam penerbangan pulang dari tur Afrika.

"Apakah dalam batas Anda untuk mengajarkan pelajaran seperti itu ke Turki? Siapa Anda?" tuntutnya dalam komentar yang dibawakan oleh penyiar swasta NTV.

Sidang pengadilan Kavala berikutnya dijadwalkan pada 26 November.

Lihat juga Video: Blak-blakan Dubes RI untuk Turki: Erdogan Tak Pernah Mencela Ataturk

[Gambas:Video 20detik]



(mae/fas)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT