AS Sangat Prihatin Akan Uji Coba Rudal Hipersonik China

AS Sangat Prihatin Akan Uji Coba Rudal Hipersonik China

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 19 Okt 2021 08:15 WIB
FILE - In this Sept. 25, 2015, file photo, a military honor guard await the arrival of Chinese President Xi Jinping for a state arrival ceremony at the White House in Washington. China on Tuesday, Dec. 8, 2020, lashed out at the U.S. over new sanctions against Chinese officials and the sale of more military equipment to Taiwan. (AP Photo/Andrew Harnik, File)
ilustrasi (Foto: AP Photo/Andrew Harnik, File)
Jakarta -

Pemerintah Amerika Serikat "sangat prihatin" akan laporan uji coba rudal hipersonik China yang dilakukan baru-baru ini, meski dibantah pemerintah China.

Seperti dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (19/10/2021), keprihatinan ini disampaikan duta besar perlucutan senjata AS, Robert Wood Senin, setelah laporan bahwa Beijing meluncurkan satu rudal hipersonik berkemampuan nuklir pada Agustus.

Pada hari Sabtu (16/1), media Financial Times (FT) melaporkan bahwa China telah meluncurkan rudal hipersonik yang mengelilingi Bumi pada orbit rendah sebelum nyaris kehilangan targetnya. Laporan FT menyebut kemajuan Beijing tersebut telah "mengejutkan intelijen AS".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sangat prihatin dengan apa yang telah dilakukan China di front hipersonik," kata Wood, yang pekan depan mengundurkan diri dari jabatannya di Jenewa setelah tujuh tahun.

Rudal hipersonik, seperti halnya rudal balistik tradisional, dapat terbang lebih dari lima kali kecepatan suara (5 Mach). Tetapi rudal ini lebih dapat bermanuver daripada rudal balistik biasa dan hanya membutuhkan lintasan rendah di atmosfer.

ADVERTISEMENT

Pemerintah China pada hari Senin (18/10) bersikeras bahwa uji coba tersebut bukan uji rudal hipersonik, tapi merupakan tes rutin untuk pesawat ruang angkasa.

Wood mengatakan bahwa Rusia juga memiliki teknologi hipersonik dan sementara Washington menahan diri untuk tidak mengembangkan kapasitas militer di bidang ini, mereka sekarang tidak punya pilihan selain menanggapi dengan cara yang sama.

"Jika Anda adalah negara yang menjadi targetnya, Anda akan mencari cara untuk mempertahankan diri dari itu," katanya.

Lihat juga Video: Rusia Berhasil Uji Tembak Rudal Hipersonik dari Kapal Selam

[Gambas:Video 20detik]




"Jadi kami mulai melihat ke aplikasi lain dan aplikasi pertahanan apa, yang dapat Anda bawa ke teknologi hipersonik -- dan hal itu terus berlanjut untuk mempercepat perlombaan senjata," imbuhnya.

Wood menambahkan bahwa AS juga prihatin dengan perkembangan pesat kekuatan nuklir strategis China.

Sebelumnya, China pernah meluncurkan rudal jarak menengah hipersonik, DF-17 pada 2019, yang dapat menempuh jarak sekitar 2.000 kilometer dan dapat membawa hulu ledak nuklir.

Rudal yang disebutkan dalam laporan FT berbeda, dengan jangkauan yang lebih jauh. Rudal itu dapat diluncurkan ke orbit sebelum kembali ke atmosfer untuk mencapai targetnya.

Rusia baru-baru ini juga meluncurkan rudal hipersonik, Zircon, dari kapal selam, dan sejak akhir 2019 telah memiliki rudal hipersonik berkemampuan nuklir Avangard yang beroperasi. Avangard dapat melakukan perjalanan hingga kecepatan Mach 27, dan bisa mengubah arah dan ketinggian.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads