Tiga pria kulit putih di negara bagian Georgia, Amerika Serikat, akan diadili pada Senin (18/10) waktu setempat atas kasus penembakan, yang menewaskan seorang pria kulit hitam. Kasus ini telah memicu kemarahan nasional yang mendorong aksi-aksi demo pada musim panas lalu.
Seperti dilansir dari kantor berita AFP, Senin (18/10/2021), Gregory McMichael (65), putranya Travis (35) dan tetangga mereka William Bryan (52), telah didakwa atas pembunuhan dan penyerangan setelah mengejar Ahmaud Arbery (25) yang sedang jogging, lalu menembaknya pada Februari 2020.
Ayah dan anak itu mengikuti Arbery dengan truk pickup, sementara Bryan membuntuti mereka dengan kendaraannya sendiri dan merekam peristiwa tersebut. Setelah pertengkaran, Travis McMichael melepaskan tembakan yang menewaskan Arbery.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga pria itu mengira Arbery sebagai pencuri yang kerap melakukan aksinya di daerah itu. Mereka menggunakan undang-undang Georgia yang mengizinkan warga biasa untuk melakukan penangkapan sebagai dasar tindakannya.
Jaksa setempat, yang telah lama bekerja untuk Gregory McMichael, seorang pensiunan polisi, tidak melakukan penangkapan dalam kasus ini selama hampir tiga bulan.
Namun, setelah video penembakan tersebut bocor secara online dan dibagikan di media sosial, kasus tersebut dipindahkan ke polisi negara bagian dan ketiga tersangka ditangkap dan didakwa.
Kematian George Floyd dua minggu kemudian akibat kekerasan seorang perwira polisi kulit putih di Minneapolis, memicu kembali perdebatan nasional terkait keadilan rasial dan kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika. Arbery pun menjadi salah satu simbol protes nasional Black Lives Matter yang terjadi kemudian.