Israel Tak Ingin Perang dengan Hizbullah, Tapi Siap Tangkal Ribuan Roket

Israel Tak Ingin Perang dengan Hizbullah, Tapi Siap Tangkal Ribuan Roket

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 18 Okt 2021 12:04 WIB
Saat Iron Dome membendung tembakan roket Hamas (AFP/MOHAMMED ABED)
Ilustrasi -- Momen saat Iron Dome milik israel membendung serangan roket (dok. AFP/MOHAMMED ABED)
Tel Aviv -

Militer Israel mengatakan tidak ingin berperang dengan kelompok Hizbullah dari Lebanon. Namun, militer Israel juga menyatakan bahwa pihaknya bersiap menghadapi sekitar 2.000 roket setiap harinya dari Hizbullah jika konflik pecah.

Seperti dilansir AFP, Senin (18/10/2021), pada Mei tahun ini, militer Israel terlibat pertempuran sengit selama 11 hari dengan kelompok Hamas yang menguasai Gaza, yang dilaporkan menembakkan sekitar 4.400 proyektil ke arah Israel.

Israel menyatakan bahwa sistem pertahanan Iron Dome, yang sudah digunakan sekitar satu dekade, mencegat sekitar 90 persen roket yang ditembakkan ke area-area berpenduduk, dengan di bawah 300 roket yang mengenai distrik berpenduduk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tingkat serangan itu melampaui yang terjadi dalam konflik melawan Hizbullah tahun 2006 lalu, ketika jumlah roket yang sama diluncurkan dari Lebanon -- namun hanya dalam waktu sebulan.

Pada Mei lalu, kota-kota seperti Tel Aviv dan Ashdod disebut mengalami 'jumlah serangan tertinggi dalam sejarah Israel'.

ADVERTISEMENT

"Kami memperkirakan ada lebih dari 400 roket yang ditembakkan ke Israel setiap harinya," ucap Kepala Komando Front Dalam Negeri militer Israel, Uri Gordin.

Dia menyebut bahwa jika terjadi 'konflik atau perang dengan Hizbullah, kami memperkirakan lebih dari lima kali lipat jumlah roket yang ditembakkan setiap hari dari Lebanon ke Israel'

"Pada dasarnya kami memperkirakan antara 1.500 hingga 2.500 roket ditembakkan setiap hari ke Israel," tutur Gordin kepada AFP.

Komando Front Dalam Negeri yang dipimpin Gordin didirikan tahun 1991 lalu dan bertanggung jawab atas pertahanan sipil, yang berarti bertanggung jawab untuk mempersiapkan Israel dalam menghadapi ancaman, konflik atau bencana.

Unit ini dikritik atas responsnya terhadap Hizbullah tahun 2006, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 1.200 warga Lebanon yang kebanyakan warga sipil dan 160 warga Israel yang kebanyakan tentara.

Ditegaskan Gordin dari ruang kendali markas Komando Front Dalam Negeri di Ramla, dekat Tel Aviv, bahwa persiapan telah dilakukan untuk setiap insiden di perbatasan dengan Lebanon.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads