Gerakan Hizbullah di Lebanon mengklaim telah menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak (drone) Israel di atas wilayah Lebanon selatan pada hari Kamis (30/9) waktu setempat.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (1/10/2021), televisi Al-Manar yang dikelola Hizbullah melaporkan bahwa anggota kelompok itu telah "menjatuhkan pesawat tak berawak milik tentara Israel ... di Lebanon selatan".
Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee mengkonfirmasi dalam sebuah cuitan berbahasa Arab di Twitter bahwa salah satu pesawat tak berawaknya telah jatuh "di dalam wilayah Lebanon selama operasi rutin".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui bahwa Lebanon dan Israel saat ini secara teknis dalam keadaan perang.
Pada 12 Agustus lalu, militer Israel mengatakan telah menembak jatuh pada malam sebelumnya sebuah pesawat tak berawak milik Hizbullah yang telah menyeberang ke wilayah udara Israel.
Pengumuman itu disampaikan hampir seminggu setelah Hizbullah menembakkan roket ke posisi Israel, yang memicu serangan balasan.
Itu terjadi menyusul gejolak di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel pada awal Agustus, saat Israel melakukan serangan udara pertamanya di wilayah Lebanon dalam tujuh tahun, dan Hizbullah mengklaim serangan roket langsung ke wilayah Israel untuk pertama kalinya sejak 2019.
Sebelumnya pada musim panas 2006, Israel dan Hizbullah berperang selama 33 hari yang menewaskan 1.200 orang di Lebanon, sebagian besar warga sipil, dan 160 warga Israel, sebagian besar tentara.
Perang itu berakhir dengan gencatan senjata yang didukung PBB pada 14 Agustus 2006, yang diikuti dengan penempatan tentara Lebanon di sepanjang daerah perbatasan.