Gegara Taliban, Maskapai Pakistan Setop Terbang ke Afghanistan

Gegara Taliban, Maskapai Pakistan Setop Terbang ke Afghanistan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 15 Okt 2021 12:49 WIB
maskapai Pakistan International Airline
Ilustrasi (dok Pakistan International Airlines)
Kabul -

Maskapai penerbangan Pakistan International Airlines (PIA) menangguhkan penerbangan ke Kabul, Afghanistan. Penangguhan dilakukan setelah terjadi apa yang disebut sebagai campur tangan kasar oleh pemerintahan Taliban, yang kini berkuasa di Afghanistan.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (15/10/2021), PIA menyebut Taliban melakukan perubahan aturan secara sewenang-wenang dan intimidasi terhadap para staf di Kabul.

"Kami menangguhkan operasional penerbangan kami ke Kabul mulai hari ini karena kekasaran otoritas setempat," sebut juru bicara PIA dalam pernyataannya pada Kamis (14/10) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan juga oleh PIA bahwa sejak pemerintahan baru Taliban terbentuk, staf maskapai mereka di Kabul menghadapi perubahan aturan dan izin terbang pada menit-menit akhir, juga menghadapi 'perilaku sangat mengintimidasi' dari para komandan Taliban.

Menurut PIA, perwakilannya di Afghanistan pernah ditahan dan ditodong senjata api selama berjam-jam dan baru dibebaskan setelah Kedutaan Besar Pakistan di Kabul turun tangan.

ADVERTISEMENT

Penangguhan penerbangan ini diketahui diputuskan saat pemerintah Taliban memerintahkan PIA, satu-satunya maskapai internasional yang beroperasi secara rutin dari Kabul, untuk menurunkan harga tiket hingga ke level pada saat Afghanistan belum dikuasai Taliban.

Sebelumnya, Taliban memperingatkan PIA dan maskapai Afghanistan, Kam Air, bahwa operasional mereka berisiko diblokir kecuali mereka sepakat menurunkan harga tiket, yang telah melonjak naik hingga ke level yang tidak terjangkau oleh kebanyakan warga Afghanistan.

Simak juga video 'Hak Perempuan Afghanistan Dirampas Taliban, Sekjen PBB Khawatir':

[Gambas:Video 20detik]



Dengan banyak maskapai tidak lagi terbang ke Afghanistan, menurut agen-agen travel di Kabul, tiket penerbangan ke Islamabad dipatok seharga US$ 2.500 untuk maskapai PIA. Harga itu sangat tinggi jika dibandingkan sebelumnya yang hanya mencapai US$ 120 hingga US$ 150.

Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Transportasi Afghanistan mengatakan bahwa harga tiket seharusnya 'disesuaikan dengan situasi sebelum kemenangan Emirat Islam' atau penerbangan akan dihentikan. Kementerian mengimbau para penumpang dan pihak lainnya untuk melaporkan setiap pelanggaran yang ada.

Penerbangan antara Afghanistan dan Pakistan sangat dibatasi sejak bandara Kabul dibuka kembali bulan lalu, usai terjadi evakuasi kacau sebelum pasukan asing meninggalkan negara tersebut.

Seorang pegawai perusahaan farmasi setempat, Abdullah (26), menyebut penerbangan PIA menjadi 'jendela kecil' bagi warga Afghanistan untuk keluar dari negara mereka. "Kami sangat membutuhkan penerbangan ini. Perbatasan ditutup, sekarang jika bandara ditutup, itu seperti kami semua ada di dalam sangkar," ujarnya.

PIA yang mengelola lebih banyak penerbangan charter ke Kabul daripada penerbangan komersial biasa ke Kabul, menyatakan pihaknya telah melanjutkan operasional atas 'alasan kemanusiaan' dan menghadapi premi asuransi sebesar US$ 400.000 untuk setiap penerbangan.

"Premi asuransi untuk penerbangan ini sangat tinggi sehingga mustahil untuk mengoperasikan penerbangan terjadwal ke Kabul, karena itu masih dianggap sebagai zona perang oleh perusahaan asuransi pesawat dan pemberi jasa penyewaan pesawat," jelas PIA dalam pernyataannya.

Diketahui bahwa penerbangan PIA juga digunakan oleh para pejabat internasional dan pekerja kemanusiaan untuk bepergian ke Kabul.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads