Militan Irak-Suriah Masuk Afghanistan, Putin Khawatir Situasi Jadi Kacau

Militan Irak-Suriah Masuk Afghanistan, Putin Khawatir Situasi Jadi Kacau

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 14 Okt 2021 09:11 WIB
Russian President Vladimir Putin listens during a meeting in the Kremlin, in Moscow, Russia, Thursday, Nov. 19, 2020. (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Vladimir Putin (dok. Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Moskow -

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan para militan dari Irak dan Suriah 'secara aktif' masuk ke Afghanistan, yang kini dikuasai Taliban. Dia khawatir para militan itu mengeksploitasi kekacauan di Afghanistan.

"Situasi di Afghanistan tidaklah mudah," sebut Putin dalam konferensi video dengan jajaran kepala dinas keamanan negara-negara bekas Uni Soviet, seperti dilansir AFP, Kamis (14/10/2021).

"Militan-militan dari Irak, Suriah dengan pengalaman dalam operasi militer secara aktif tertarik ke sana (Afghanistan-red)," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada kemungkinan bahwa teroris mungkin berupaya mendestabilisasi situasi di negara-negara tetangga," imbuh Putin, sembari melontarkan peringatan bahwa militan bisa mencoba melakukan 'ekspansi langsung'.

Putin telah berulang kali memperingatkan soal anggota kelompok ekstremis yang mengeksploitasi gejolak politik di Afghanistan untuk bisa menyeberang ke negara-negara tetangga, yang juga bekas Uni Soviet, sebagai pengungsi.

ADVERTISEMENT

Sementara Rusia optimis dengan hati-hati terhadap kepemimpinan Taliban di Afghanistan, negara itu juga mengkhawatirkan ketidakstabilan situasi yang bisa meluas ke negara-negara Asia Tengah yang menjadi lokasi pangkalan militer Rusia.

Setelah Taliban berkuasa kembali, Rusia menggelar latihan militer dengan Tajikistan, negara bekas Soviet yang menjadi lokasi pangkalan militer Rusia -- dan di Uzbekistan. Kedua negara diketahui berbagi perbatasan darat dengan Afghanistan.

Pada Rabu (13/10) waktu setempat, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menjamu Presiden Tajikistan, Emomali Rakhmon, di Paris. Dalam pertemuan itu, Macron bersumpah membantu Tajikistan menjaga stabilitas.

Kelompok Taliban telah mengatakan pihaknya tidak memberi ancaman bagi negara-negara Asia Tengah, namun beberapa negara-negara Asia Tengah yang juga bekas Soviet diketahui menjadi target serangan-serangan yang berkaitan dengan Islamis Afghanistan.

Pekan lalu, Utusan Kremlin untuk Afghanistan, Zamir Kabulov, mengumumkan bahwa Rusia mengundang Taliban ke Moskow untuk menghadiri konferensi internasional membahas Afghanistan pada 20 Oktober mendatang.

Halaman 2 dari 2
(nvc/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads