Militer Iran mengklaim sukses menguji sistem pertahanan anti-rudal dalam latihan perang terbaru. Pertahanan anti-rudal Iran itu ditempatkan di lokasi-lokasi 'sensitif'.
Seperti dilansir AFP, Kamis (14/10/2021), klaim tersebut disampaikan Iran setelah Israel dan Amerika Serikat (AS) memperingatkan Iran soal program nuklirnya.
"Pertahanan udara negara ini sangat siap untuk melindungi instalasi sensitif dan penting melalui sistem pertahanan berlapis-lapis," sebut komandan pangkalan udara Hazrat Khatam al-Anbiya di Semnan, Jenderal Amir-Qader Rahimzadeh, seperti dikutip Fars News Agency.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Latihan perang yang dimulai Selasa (12/10) waktu setempat itu, menggabungkan sistem pertahanan militer 'Majid' dengan sistem 'Dezful' milik Garda Revolusi Iran yang mampu menghancurkan rudal-rudal jelajah yang datang.
Wilayah Iran bagian tengah yang menjadi lokasi latihan perang itu diketahui menjadi lokasi pusat pembangkit nuklir Natanz dan situs nuklir Iran lainnya.
Latihan perang itu digelar menjelang kunjungan Utusan Uni Eropa ke Iran pada Kamis (14/10) waktu setempat, untuk mengkoordinasikan perundingan untuk membangkitkan kembali kesepakatan nuklir antara Iran dan negara-negara kekuatan dunia, termasuk Amerika Serikat (AS).
"Pertahanan yang solid dan berlapis-lapis terhadap serangan rudal jelajah menjadi salah satu tujuan dari latihan pertahanan udara gabungan yang dilakukan secara sukses," sebut Rahimzadeh.