Sebuah bom mobil meledak di Kota Afrin, Suriah utara. Peristiwa yang terjadi pada Senin (11/10) kemarin itu, menewaskan enam orang, termasuk satu pejuang pemberontak yang didukung Turki.
Dilansir dari AFP, Selasa (12/10/2021), seorang jurnalis video AFP melihat anggota pertahanan sipil menyiram sisa-sisa mobil yang hangus dengan air. Petugas penyelamat tampak membawa jenazah korban dengan tandu yang ditutup selimut.
"Pada hari Senin, sebuah kendaraan bermuatan bahan peledak diledakkan di daerah yang penuh dengan warga sipil di pusat kota," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ledakan itu terjadi di dekat sebuah pasar dan pos militer untuk kelompok pemberontak garis keras Jaysh al-Islam. Afrin, seperti semua wilayah Suriah yang dikuasai oleh pemberontak pro-Turki, adalah tempat pembunuhan, pemboman, dan penembakan yang ditargetkan secara teratur yang sebagian besar tetap tidak diklaim.
"Setidaknya dua warga sipil dan satu pejuang Jaysh termasuk di antara mereka yang tewas, sementara 12 orang lainnya terluka," ucap Observatorium.
"Rumah sakit di Afrin menerima mayat hangus dari orang tak dikenal," tambahnya.
Menurut Observatorium, kepolisian di Afrin menangkap dua pemuda yang dicurigai terlibat.
Bulan lalu, Kota Afrin terdampak empat serangan terpisah menggunakan alat peledak. Termasuk satu yang menargetkan kendaraan seorang komandan pemberontak.
Turki dan proksi Suriahnya telah merebut wilayah di dalam Suriah dalam beberapa operasi militer sejak 2016 melawan kelompok Negara Islam (IS) dan milisi YPG Kurdi. Pada Maret 2018, mereka merebut kota Afrin setelah mengusir pasukan Kurdi Suriah.
Konflik di Suriah telah menewaskan hampir 500.000 orang sejak dimulai pada 2011 dengan penindasan brutal terhadap demonstrasi damai.
(fas/fas)