Otoritas Rusia berniat mengadili tiga diplomat Amerika Serikat (AS) yang dituduh telah mencuri sebuah ransel milik warga. Rusia menyerukan Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Moskow untuk mencabut kekebalan diplomatik yang melekat pada ketiga diplomatnya itu.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (9/10/2021), seruan itu disampaikan saat ketegangan antara Rusia dan AS tengah memanas, dan selang beberapa hari setelah NATO mencopot akreditasi delapan anggota misi Rusia terkait aktivitas spionase.
Kementerian Luar Negeri Rusia, pada Jumat (8/10) waktu setempat, mengirimkan surat kepada Kedubes AS dengan permintaan untuk 'mencabut kekebalan diplomatik tiga pegawai pada misi AS untuk mengadili mereka atas dakwaan pidana'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan dalam surat Kementerian Luar Negeri Rusia itu bahwa tiga staf diplomatik AS itu telah 'mencuri barang-barang pribadi seorang warga Rusia'.
Dalam surat itu, Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan jika permintaan mereka ditolak, maka para diplomat AS itu harus 'segera' meninggalkan Rusia.
Tidak dijelaskan lebih lanjut soal tindak pencurian yang dituduhkan pada para diplomat AS itu. Namun pada Jumat (8/10) waktu setempat, divisi pers Kementerian Dalam Negeri Rusia menuturkan kepada kantor berita TASS bahwa pihaknya menerima laporan soal ransel yang dicuri.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Rusia, Vladimir Vasenin, menyatakan bahwa sejumlah personel Korps Marinir AS, yang berusia 21-16 tahun, terekam kamera CCTV. Disebutkan juga bahwa insiden itu memicu kerugian senilai 15.000 Ruble (Rp 2,9 juta).
Simak juga 'Rusia Berhasil Uji Tembak Rudal Hipersonik dari Kapal Selam':
Penyelidikan kasus pidana telah diluncurkan terkait dugaan pencurian itu, dengan ancaman hukuman maksimum mencapai lima tahun penjara.
Seorang sumber menuturkan kepada Interfax News Agency bahwa insiden itu terjadi di sebuah bar di Moskow pada 18 September lalu, dan para warga AS yang terlibat disebut sedang 'mabuk'.
Insiden ini terjadi saat ketegangan meningkat antara Rusia dan AS terkait berbagai isu, termasuk tuduhan mencampuri pemilu AS dan catatan HAM Rusia. Tahun ini, Rusia secara resmi menetapkan AS sebagai negara 'tidak bersahabat' dan melarang Kedutaan Besar AS di Moskow untuk mempekerjakan warga negara Rusia.
Pada Juni lalu, Presiden AS, Joe Biden dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, menggelar pertemuan dan saling menyepakati bahwa penting untuk terus berdialog meskipun ada perbedaan-perbedaan di antara kedua negara.